Saat ini, Windows 10 telah menjadi metode operasi komputer paling terkenal di dunia. Dukungan yang sangat masif dari Microsoft membuat metode operasi ini banyak digunakan oleh pengguna PC desktop atau laptop. Alasan yang lain, banyak software aplikasi atau teknologi hardware generasi terbaru mengharuskan penggunanya untuk menginstal Windows 10. Meski begitu, banyak pengguna komputer desktop atau laptop yang masih mengeluhkan kinerja Windows 10 terasa lambat. Sedangkan, mereka belum memiliki peluang dan budget untuk upgrade ke komputer yang baru Lalu, bagaimana cara membuat kinerja Windows 10 jadi lebih cepat ? Kali ini, Tekno Jempol akan menerangkan wacana cara gampang untuk mempercepat kinerja Windows 10 khususnya pada komputer desktop atau laptop. Bagi kalian yang juga pengguna OS Windows 10, silahkan baca dengan seksama! Cara mempercepat kinerja Windows 10 (tanpa aplikasi komplemen) Daftar isi Cek spesifikasi komputer Install Windows 10 pada SSD Gunakan cukup RAM Kurangi imbas visual Kurangi efek visual lanjutan Aktifkan semua core untuk boot Matikan service Windows yang tidak perlu Nonaktifkan startup entry Nonaktifkan background apps Hapus/uninstall terbaru apps Install driver versi terbaru Gunakan mode performance Update secara terencana Lakukan perawatan PC/laptop secara berkala Pastikan PC/Laptop sesuai dengan spesifikasi keperluan Windows 10 Seperti halnya acara aplikasi lainnya, sistem operasi Windows 10 juga memiliki spesifikasi keperluan komputer untuk mampu dilakukan. Spesifikasi keperluan ini harus terpenuhi supaya dapat melakukan Window 10 dengan baik. Berikut ini spesifikasi kebutuhan minimal PC untuk Windows 10 berdasarkan info resmi dari Microsoft Processor atau SoC ( System on Chip ) dengan kecepatan sekurang-kurangnya1 GHz. Baca : CPU AMD dan Intel yang mendukung Windows 10 RAM berkapasitas 1 GB untuk versi 32 bit dan 2 GB untuk model 64 bit Penyimpanan berkapasitas sekurang-kurangnya32 GB Perangkat grafis yang sudah mendukung DirectX 9.0 dan WDDM 1.0. Baca : GPU AMD dan Nvidia yang mendukung Windows 10 Perangkat penunjang mirip koneksi internet, DVD-ROM, USB, dan lain-lain. Jika PC/laptop kalian telah sesuai atau bahkan melampaui spesifikasi keperluan di atas, maka dapat dipastikan Windows 10 akan berlangsung normal. Sebaliknya, bila ada bagian PC yang tidak menyanggupi spesifikasi di atas, maka kinerja Windows 10 tidak akan berlangsung sesuai impian. Cara mengecek spesifikasi pada PC/laptop Tekan tombol Win + R (membuka kotak dialog Run) Ketik dxdiag Pada tab System dan Display, kalian mampu menganalisa dan menyesuaikan spesifikasi metode Atau klik kanan ikon Computer kemudian pilih Properties Untuk bermain game PC modern atau melakukan desain/editing/rendering dengan Windows 10, kalian wajib menggunakan komputer yang melebihi spesifikasi di atas. Kalian mampu saja memasang Windows 10 pada PC desktop atau laptop lawas yang mungkin tidak menyanggupi spesifikasi kebutuhan. Hanya saja, nanti ada beberapa fitur yang tidak akan berfungsi dengan seharusnya. Bahkan, fitur tersebut mungkin tidak akan dapat dijalankan sama sekali. Jika ada unsur komputer yang tidak sesuai dengan spesifikasi kebutuhan Windows 10, mungkin seharusnya kalian mempertimbangkan untuk upgrade ke bagian yang lebih tinggi. Produk PC desktop atau laptop generasi usang bahu-membahu juga sudah banyak yang mempunyai spesifikasi seperti di atas. Baca juga : Begini cara gampang memeriksa bottleneck pada komputer Install Windows 10 pada SSD, jika memungkinkan Pada seri metode operasi Windows, perangkat SSD ( Solid-State Drive ) telah didukung penuh semenjak Windows 7. Oleh alasannya adalah itu, kalian sebaiknya memakai SSD sebagai kawasan instalasi Windows 10. Apalagi Windows 10 yang sudah pasti sangat mengoptimalkan penggunaan SSD. Mengapa harus SSD ? Saat bekerja, CPU mesti mengakses data dari media penyimpanan (semisal hard disk dan SSD). Jika media penyimpanan tersebut punya kecepatan terusan data yang lambat, bisa dipastikan CPU harus menunggu hingga data benar-benar diperoleh. Inilah yang menciptakan loading data atau aplikasi jadi terasa usang. Sedangkan kalau memakai penyimpanan berkecepatan tinggi mirip SSD, CPU niscaya lebih singkat mengakses data untuk segera dihukum. Hasilnya, kinerja komputer jauh lebih kencang dan efisien. Tujuan penggunaan SSD dalam hal ini yaitu untuk mengimbangi kinerja CPU, RAM, atau perangkat grafis (GPU). Jika ada salah satu komponen tersebut punya penampilan lambat, maka kinerja Windows 10 juga akan ikut melambat. Keuntungan menggunakan SSD diantaranya Akses data lebih singkat. Loading dan booting Windows 10 menjadi lebih kencang CPU, RAM, atau GPU dapat melakukan pekerjaan secara optimal Kinerja PC dekstop atau laptop menjadi lebih optimal Produktifitas kian tinggi Konsumsi daya listrik menjadi lebih irit SSD sendiri punya bermacam-macam bentuk dan ukuran. Saat ini sudah tersedia SSD dengan tiga pilihan, diantaranya SSD 2.5", SSD PCIE, dan SSD M.2. Yang paling banyak tersedia di pasaran mirip SSD 2.5" dan SSD M.2. Baca juga : Tips menentukan SSD terbaik untuk komputer Pastikan kapasitas RAM cukup Agar Windows 10 dapat berjalan lebih efektif, kalian harus tentukan kapasitas memori RAM komputer cukup. Idealnya, Windows 10 32-bit berjalan optimal dengan kapasitas RAM setidaknya 2-3 GB. Sedangkan Windows 10 64-bit membutuhkan sekurang-kurangnyaRAM 4 GB. Jika ingin bermain game, kalian mungkin harus mengecek keperluan spesifikasi game yang akan dimainkan apalagi dahulu. Umumnya, game PC modern saat ini memerlukan sekurang-kurangnyaRAM 4 GB. Dengan kapasitas RAM yang lebih besar, kalian punya potensi untuk melaksanakan lebih banyak aplikasi. Sama halnya dengan melaksanakan game, bila ingin melaksanakan rancangan dan editing sebaiknya kalian menggunakan RAM setidaknya berkapasitas 8 GB. Lebih besar tentu lebih baik. Apabila PC desktop atau laptop punya RAM di bawah kapasitas tersebut, mungkin sebaiknya kalian menimbang-nimbang untuk memperbesar kapasitas RAM. Baca juga : Tips menentukan RAM yang cocok untuk laptop Mengatur efek visual bagian pertama Berikutnya, kalian dapat melakukan tweaking pada Windows 10. Seperti yang kita tahu, salah satu hal yang cukup mempengaruhi kinerja komputer yaitu imbas visual pada tampilan monitor. Semakin manis tampilan Windows 10, maka semakin besar pula beban kinerja pada PC/laptop tersebut. Berikut ini tindakan untuk mengendalikan imbas visual pada Windows 10 Buka kotak dialog Run. Tekan tombol Win + R kemudian ketik sysdm.cpl lalu tekan tombol Enter. Atau ketikkan "sysdm.cpl" (tanpa tanda petik) pada kotak Search. Kemudian pilih System Properties Buka tab Advanced Pada kotak bagian Performances, klik tombol Settings Pada tab Visual effects, terdapat 4 pilihan Let Windows choose... memerintahkan Windows 10 untuk menentukan pengaturan terbaik yang sesuai kesanggupan metode PC Adjust for appearance. Mengatur untuk memperlihatkan efek visual terbaik. Resikonya kinerja PCdesktop/laptop akan terasa lambat Adjust for performance. Mengatur untuk mempercepat kinerja Windows 10. Resikonya kalian cuma menerima penampilan visual yang kriteria. Custom. Kalian mampu menentukan sendiri efek visual yang ingin ditampilkan Jika simpulan, klik tombol Apply/OK Pilihan paling tepat (atau bijak) yakni Let Windows choose... Ini akan membuat Windows 10 akan menentukan sendiri pengaturan imbas visual yang sesuai dengan kesanggupan komputer. Tapi jikalau ingin memajukan kinerja Windows 10 lebih singkat, kalian mampu memilih Adjust for performance. Baca juga : Cara mengatasi laptop lemot semoga lebih kenceng Mengatur imbas visual bagian kedua Untuk bagian ini, kalian dapat mengontrol efek animasi dan transparansi pada performa Windows 10. Efek animasi dan transparansi membuat penampilan Windows 10 terasa lebih anggun. Namun, jikalau ingin mempercepat kinerja Windows 10, seharusnya efek tersebut dimatikan. Berikut ini cara mematikan imbas animasi pada Windows 10 Buka menu Start lalu pilih Settings Atau kalian bisa menekan tombol Win + I Pilih Ease of Access Pilih Other options Pastikan pilihan Play animations in Windows dalam posisi off Sedangkan untuk mematikan efek transparansi, berikut ini caranya Buka hidangan Start kemudian pilih Settings Buka Personalizations Pilih Colors Pastikan pilihan Start, taskbar, action center transparent dalam posisi off Baca juga : Cara menangani lag/stuttering saat main game Aktifkan semua core CPU untuk mempercepat boot Kinerja Windows 10 akan sungguh optimal kalau memakai processor multicore (dual core, quad core, dst). Kebanyakan komputer atau laptop terbaru juga telah menggunakan processor tersebut. Nah kalian dapat mengaktifkan semua core pada CPU semoga booting Windows 10 menjadi lebih singkat. Caranya adalah Tekan tombol Win + R Ketik msconfig lalu tekan tombol Enter Buka tab Boot Pilih entry Windows 10 Klik tombol Advances options Beri tanda centang pada Number of processors Pilih jumlah core terbanyak Klik tombol OK Baca juga : 6 Cara Mempercepat Booting Windows 10/8.1/7, Dijamin Ngebut! Matikan service Windows yang tidak diperlukan Berikutnya, kalau kinerja Windows 10 masih terasa lemot, kalian bisa mematikan layanan atau service Windows yang tidak terlalu diperlukan. Windows service adalah sejumlah aplikasi yang berlangsung di belakang layar untuk menawarkan fungsi-fungsi khusus. Tentu, tidak semua fungsi tersebut dipakai terutama oleh pengguna awam (tergolong kalian, mungkin). Berikut ini cara mematikan service Windows semoga tidak terlampau menambah beban tata cara komputer Tekan tombol Win + R (membuka kotak obrolan Run) Ketik services.msc Perhatikan bab Status dan Startup Type. Jika bab Status berisi label Started, maka service tersebut sedang berjalan. Tipe Startup berisikan Automatic, Manual, dan Disabled. Automatic berarti service mulai berjalan otomatis dikala komputer dinyalakan (Booting ke Windows 10), Manual memiliki arti service baru berlangsung ketika ada aplikasi/service lain yang dilaksanakan lebih dulu atau pengguna yang melakukan sendiri. Disabled bermakna service tersebut dinonaktifkan dan tidak dapat dilaksanakan. Berikut ini beberapa service pada Windows yang dapat dinonaktifkan dengan aman Connected User Experiences and Telemetry Diagnostic Policy Service Diagnostic Tracking Service Distributed Link Tracking Client (Jika kalian tidak terkoneksi dengan jaringan komputer) dmwappushsvc Downloaded Maps Manager (Jika kalian tidak memakai aplikasi Maps) IP Helper (jikalau kalian tidak menggunakan IPv6) Print Spooler (Jika kalian tidak terkoneksi dengan Printer) Remote Registry Secondary Logon Security Center Touch Keyboard and Handwriting Panel Service (Jika kalian tidak memakai fungsi Touchscreen) TCP/IP NetBIOS Helper (Jika kalian tidak terkoneksi dengan jaringan komputer workgroup) Windows Defender Service (Jika kalian tidak menggunakan antivirus ini) Windows Error Reporting Service Windows Image Acquisition (WIA) (Jika kalian tidak memakai scanner atau kamera) Windows Search Tekno Jempol tidak menyarankan untuk menonaktifkan service di atas secara sarat . Namun, cukup dikontrol pada posisi manual. Klik kanan salah satu service di atas Pilih Properties Pada label Startup Type, pilih Manual Jika ingin menghentikan service yang sedang berjalan, klik tombol Stop Klik tombol Apply/OK Nonaktifkan startup entry yang terasa berat Beberapa program aplikasi yang terinstall, kadang membuat startup entry semoga otomatis berjalan begitu Windows 10 dinyalakan. Hal ini mampu kalian amati dalam notification area pada taskbar sebelah kanan (di samping jam/waktu). Namun kian banyak startup entry, makin berat pula booting Windows 10. Oleh karena itu, kalian perlu menonaktifkan beberapa startup entry yang tidak dibutuhkan namun cukup memberatkan. Berikut ini caranya : Klik kanan taskbar Pilih Task Manager Buka tab Startup Perhatikan aplikasi yang mempunyai startup impact (dampak dikala Windows 10 dinyalakan) Jika aplikasi tersebut sudah tidak dibutuhkan tetapi memiliki efek yang cukup tinggi ( high ), sebaiknya dinonaktifkan Untuk menonaktifkan, pilih aplikasi yang diinginkan kemudian klik tombol Disable Aplikasi startup yang berhubungan dengan hardware (driver) atau proteksi (antivirus, anti malware, dll) seharusnya tetap diaktifkan. Baca juga : Cara mempercepat loading aplikasi startup pada Windows 10 Nonaktifkan background apps Modern apps pada Windows 10 punya mekanisme yang sedikit berlawanan. Saat aplikasi modern apps ini selesai dipakai atau diclose, rupanya aplikasi ini tidak benar-benar berhenti. Jika diperiksa melalui Task Manager, modern apps ini ternyata masih berjalan secara background. Yang jadi dilema, aplikasi yang berjalan secara background meski tidak lagi diharapkan justru membuat tata cara menjadi lebih berat. Sebab, sistem akan menyantap lebih banyak sumber daya dan menghabiskan daya baterai. Berikut ini cara untuk mematikan atau menonaktifkan background apps Buka hidangan Start kemudian pilih Settings Atau kalian mampu menekan tombol Win + I Pilih Privacy Di sisi kiri, di bagian Apps Permision, pilih Background Apps Untuk menonaktifkan, pilih aplikasi yang diinginkan kemudian ubah switch On jadi Off Tekno Jempol menyarankan kalian untuk tidak menonaktifkan semua background apps. Yang perlu kalian nonaktifkan hanya aplikasi yang sekali pakai atau tidak sering dipakai. Background apps yang sering digunakan sebaiknya tidak dinonaktifkan. Menghapus/uninstall modern apps yang tidak diharapkan Windows 10 hadir dengan cukup banyak aplikasi bawaan ( built-in) yang bahwasanya cukup berkhasiat. Namun, banyak pengguna komputer terutama pengguna rumahan yang merasa aplikasi tersebut justru menambah beban tata cara. Inilah yang justru akan mengganggu kinerja Windows 10. Berikut ini cara menghapus/uninstall program aplikasi pada Windows 10 Buka sajian Start kemudian pilih Settings Atau kalian mampu menekan tombol Win + I Pilih Apps kemudian buka Apps & features Pilih aplikasi yang diharapkan kemudian klik Uninstall Baca juga : Mengatasi dan mencegah Ransomware Pasang driver versi terbaru Meski memakai PC desktop atau laptop lawas, kalian tetap harus memasang driver dengan model paling modern. Atau setidaknya yang telah mendukung Windows 10. Tujuannya biar kalian tetap mendapatkan kinerja Windows 10 yang paling maksimal. Dengan driver terbaru, fungsi dalam unsur PC atau laptop dapat dipakai secara maksimal. Kalian dapat mencari driver anyar lewat situs resmi vendor atau produsen komponen tersebut. Untuk laptop, kalian juga dapat mencarinya melalui situs resmi produsen laptop yang bersangkutan. Tak hanya driver, di sana niscaya tersedia juga software aplikasi khusus, BIOS, buku manual, dan layanan tunjangan lainnya. Jika masih tersedia, kalian juga dapat melaksanakan update BIOS pada PC atau laptop kalian. Cara untuk memperbarui UEFI/BIOS mampu kalian baca pada artikel dengan judul Pentingnya Update UEFI/BIOS Komputer Gunakan power mode performance Windows 10 mendukung otomatisasi penggunaan daya utamanya untuk laptop. Saat laptop tersambung charger dan sumber listrik, otomatis Windows akan memakai mode performance (sekaligus mengisi baterai). Jika laptop hanya memakai daya baterai, Windows 10 juga otomatis akan memakai mode baterai. Ada empat mode daya yang digunakan oleh Windows 10, yakni Best performance. Mode ini akan sungguh mengoptimalkan potensi bagian tata cara komputer. Namun, akan menggunakan daya listrik yang besar. Jika laptop terhubung dengan sumber listrik, atau sedang bermain game, seharusnya gunakan mode ini. Better performance. Mode ini cukup mengoptimalkan potensi komponen metode komputer. Namun, daya listrik yang dipakai tidak terlalu besar. Kalau laptop menggunakan daya baterai, mode ini adalah opsi yang sempurna. Mode better battery akan sedikit menurunkan potensi kinerja laptop. Sebab, daya baterai yang dipakai juga agak sedikit. Mode best battery akan sungguh menurunkan kinerja laptop. Windows 10 akan otomatis memakai mode ini dikala daya baterai akan habis. Update Windows 10 secara berkala Terakhir adalah lakukan update tata cara operasi Windows 10 secara terencana. Windows 10 sudah menawarkan Windows Update dengan fitur Automatic Update untuk memperbarui tata cara secara otomatis ketika terhubung internet. Update Windows memiliki kegunaan untuk membereskan error/bug , memperbesar fitur/pemberian untuk teknologi baru, dan memaksimalkan kinerja komputer/laptop. Cara melaksanakan update Windows 10 Sambungkan PC/laptop pada internet. Pastikan koneksi internetnya stabil (kalau bisa kenceng juga) Buka sajian Start lalu pilih Settings Atau kalian bisa menekan tombol Win + I Pilih Update & Security Pilih Windows Update Klik pilihan Check for updates Rutin lakukan maintenance Mungkin kalian juga mesti melakukan perawatan atau maintenance pada komputer secara rutin. Hal ini bermaksud supaya PC kalian tetap abadi dan tahan lama. Caranya dapat kalian baca pada postingan dengan judul Cara Merawat Komputer Windows Dengan Mudah Agar Kinerjanya Tetap Optimal atau tonton video di bawah ini. Itulah beberapa cara mudah untuk mempercepat kinerja Windows 10. Khususnya untuk PC desktop dan laptop generasi lama. Cara tersebut sudah cukup ampuh untuk mengembangkan kinerja PC dan memperbaiki performa Windows 10 yang terasa lemot. Cara di atas bahu-membahu juga dapat digunakan untuk mempercepat kinerja Windows 8, Windows 8.1, atau bahkan Windows 7. Hanya langkah-langkahnya yang mungkin sedikit berlawanan. Selamat menjajal dan semoga berfaedah... Sumber http://teknojempol.blogspot.com
Minggu, 22 Maret 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon