Sabtu, 21 Maret 2020

Ini Lho 9 Cara Gampang Menanggulangi Laptop Lemot Agar Kencang Lagi

Paling enggak lezat bila pas asyik main game datang-tiba laptop lemot. Atau dikala browsing internet mendadak laptop ngelag. Kejadian kayak gini pasti pernah kau alami kan ? Penurunan kinerja laptop memang tidak bisa dikesampingkan. Apalagi bila laptopnya punya spesifikasi yang rendah dan tak pernah dirawat atau dimaintenance, cuma asal pakai aja. Nah, kalau kadung mengalami lemot ada beberapa hal yang mampu kamu kerjakan supaya bisa kinerja laptop kembali normal. Pada postingan kali ini, Tekno Jempol akan menerangkan cara menangani laptop lemot semoga kembali kencang mirip semula. Penyebab laptop lemot Agar dapat menanggulangi masalah performa laptop yang lambat, kalian juga harus mencari tahu dahulu apa penyebabnya. Berikut ini beberapa penyebab kinerja laptop jadi lemot Spesifikasi laptop tidak cocok kebutuhan aplikasi Pengaturan/kustomisasi melampaui kesanggupan laptop  Malfungsi/kerusakan hardware Kerusakan software Terlalu banyak beban pada metode Infeksi virus/malware dll Baca juga : Cara menanggulangi lag/stuttering saat main game Cara menangani laptop Windows 10 yang terasa lemot Kali ini, langkah-langkahnya menyesuaikan dengan antarmuka Windows 10. Kalian juga dapat mengaplikasikan cara ini pada Windows 7 atau Windows 8.1. Hanya saja, mungkin langkah-langkahnya sedikit berlawanan. Daftar isi Menutup aplikasi yang tidak diharapkan Pastikan kebutuhan aplikasi sesuai dengan spesifikasi laptop Mengurangi imbas tampilan grafis Matikan service Windows yang tidak dibutuhkan Nonaktifkan startup entry yang terasa berat Menghapus/uninstall modern apps yang tidak diperlukan Matikan fungsi Windows Update Letakkan laptop pada posisi yang benar Upgrade unsur komputer laptop Tutup aplikasi yang tidak dibutuhkan Credit: nytimes.com Pertama, untuk menanggulangi laptop lemot pada sistem operasi Windows yakni dengan cara menutup aplikasi yang sudah tidak digunakan. Jika laptop mengalami lemot atau lag, kau harus menentukan aplikasi yang sudah tidak dipakai sudah ditutup. Aplikasi yang masih berlangsung akan terus membebani CPU dan memori RAM meski telah tidak digunakan. Inilah salah satu penyebab utama laptop lemot. Lalu bagaimana cara mengetahui dan menutup aplikasi yang telah tidak dibutuhkan ? Mudah kok! Kamu cek taskbar di bagian pojok kanan bawah (notification area) Disamping label jam dan waktu, biasanya terdapat berjajar ikon aplikasi yang sedang berlangsung secara background Periksa aplikasi-aplikasi tersebut. Jika memang telah tidak diharapkan, bisa ditutup dengan cara klik kanan aplikasi tersebut, lalu pilih sajian close/exit Baca juga : Mempercepat kinerja Windows 10 pada laptop Biasanya, aplikasi akan memberikan notifikasi sejak pertama kali diinstall dan dijalankan. Semakin banyak kamu menginstal acara aplikasi, notification area mungkin bisa disesaki oleh beberapa aplikasi yang sedang berjalan. Oleh karena itu, sebaiknya kamu cuma menginstal acara aplikasi yang dibutuhkan saja. Beberapa aplikasi pada notification area mungkin tidak mampu ditutup dengan cara di atas. Kamu dapat memakai aplikasi bawaan Windows adalah Task Manager. Buka aplikasi Task Manager (klik kanan taskbar, pilih Task Manager) Buka tab Procesess. Di situ terdaftar semua aplikasi yang sedang berjalan Periksa aplikasi yang menambah beban CPU dan memori RAM atau Disk penyimpanan. Salah satu indikasi laptop lemot diantaranya penggunaan resource processor atau CPU usage mencapai 100%. Begitu pula dengan presentase penggunaan memori dan disk . Jika cukup tinggi, maka kamu wajib berhati-hati Untuk menutup aplikasi yang telah tidak dibutuhkan cukup klik tombol End process/task. Cara ini juga mampu kamu terapkan pada aplikasi yang tidak merespon atau mengalami "not responding" Tapi kau tidak bisa menutup aplikasi lewat Task Manager asal pilih. Pada Windows 8 atau Windows 10, kamu cukup menutup aplikasi pada daftar Apps. Aplikasi pada daftar yang lain seperti Background process atau System Process JANGAN ditutup alasannya ialah aplikasi bawaan sistem. Jika aplikasi tersebut ditutup, sistem laptop mungkin tidak akan stabil atau bahkan tidak berjalan dengan baik. Baca juga : Begini Cara Memperbaiki Windows 8/8.1/10 Tanpa Menghilangkan Data Atau Aplikasi Pastikan keperluan aplikasi sesuai dengan spesifikasi laptop Kasus laptop lemot kadang terjadi dikala melaksanakan sebuah aplikasi. Sebelum menginstal suatu program aplikasi (atau sistem operasi sekalipun), kalian wajib mengamati keperluan sistem yang dibutuhkan program aplikasi tersebut. Kebutuhan tata cara ini mesti sesuai dengan spesifikasi teknis laptop yang kalian gunakan. Sebagai informasi, setiap program aplikasi atau sistem operasi niscaya mempunyai keperluan sistem minimal yang mesti dipenuhi. Jika spesifikasi laptop sesuai atau bahkan melampaui kebutuhan tata cara minimal, acara aplikasi dapat berjalan lancar dan fiturnya dapat berfungsi dengan seharusnya. Sebaliknya, bila spesifikasi laptop tidak sesuai atau dibawah kebutuhan metode minimum, kemungkinan program aplikasi tidak akan dapat dijalankan. Kalaupun mampu dilakukan, mungkin tidak akan nyaman ketika dipakai. Oh iya, keperluan metode ini mampu kalian cari pada website pengembang acara aplikasi tersebut. Meski spesifikasi laptop belum bisa diupgrade, kalian mampu menyiasatinya dengan cara menggunakan program aplikasi versi lama yang keperluan sistemnya masih sesuai dengan spesifikasi laptop. Atau kalian juga mampu memakai acara aplikasi alternatif yang lain yang berskala lebih kecil. Mengurangi efek tampilan grafis Sistem operasi Windows dikenal mempunyai penampilan yang bagus. Windows Vista dan Windows 7 misalnya punya fitur Aero yang bisa menyajikan performa efek transparan. Perlu kamu pahami, efek penampilan seperti ini mampu menyantap resource yang menjadikan laptop lemot. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja laptop kau seharusnya mengurangi imbas-efek performa yang tidak terlalu diperlukan. Berikut ini caranya untuk Windows 7 dan Windows 8.1/8 Cara pertama, kau cuma perlu mengubah tema Aero menjadi tema tolok ukur atau basic atau bahkan klasik Klik kanan area Desktop wallpaper, pilih Personalize Pilih tema basic atau classic. Tema tersebut tidak menampilkan efek grafis secara penuh. Cara kedua, mengatur metode supaya lebih memprioritaskan kinerja daripada tampilan Klik kanan ikon My Computer, pilih pilihan Properties Pada baris kiri atas, klik opsi Advanced system settings Pada kotak Performance, klik tombol Settings Pilih Adjust for best performance Klik tombol Apply/OK Baca juga : Mengatasi tombol keyboard laptop yang tidak berfungsi Kalian dapat mengendalikan efek animasi dan transparansi pada penampilan Windows 10. Efek animasi dan transparansi membuat penampilan Windows 10 terasa lebih bagus. Namun, jika ingin mempercepat kinerja Windows 10, seharusnya efek tersebut dimatikan. Berikut ini cara mematikan efek animasi pada Windows 10 Buka menu Start kemudian pilih Settings Atau kalian bisa menekan tombol Win + I Pilih Ease of Access Pilih Other options Pastikan pilihan Play animations in Windows dalam posisi off Sedangkan untuk mematikan imbas transparansi, berikut ini caranya Buka sajian Start kemudian pilih Settings Buka Personalizations Pilih Colors Pastikan pilihan Start, taskbar, action center transparent dalam posisi off Cara di atas akan mengembangkan kinerja laptop tetapi dengan konsekuensi kamu cuma menerima penampilan OS Windows yang biasa-biasa saja tanpa ada efek grafis. Matikan service Windows yang tidak diperlukan Berikutnya, jika laptop masih terasa lemot, kau mampu mematikan layanan atau service Windows yang tidak terlampau dibutuhkan. Windows service adalah sejumlah aplikasi yang berjalan untuk menyediakan fungsi atau fitur-fitur khusus. Tentu, tidak semua fungsi dan fitur tersebut digunakan utamanya oleh pengguna awam (tergolong kau, mungkin). Berikut ini cara mematikan service Windows semoga tidak terlalu menambah beban metode. Tekan tombol Win + R (membuka kotak obrolan Run) Ketik "services.msc" (tanpa tanda petik) Perhatikan bagian Status dan Startup Type. Jika bab Status berisi label Started, maka service tersebut sedang berjalan. Tipe Startup terdiri dari Automatic, Manual, dan Disabled. Automatic berarti service mulai berlangsung otomatis ketika laptop dinyalakan (Booting ke Windows), Manual memiliki arti service gres berjalan dikala ada aplikasi/service lain yang berlangsung atau pengguna yang melaksanakan sendiri. Disabled mempunyai arti service tersebut dinonaktifkan dan tidak mampu dilakukan. Baca juga : Cara Merawat Komputer Windows Dengan Mudah Agar Kinerjanya Tetap Optimal Berikut ini beberapa service pada Windows 10 yang dapat dinonaktifkan dengan aman Connected User Experiences and Telemetry Diagnostic Policy Service Diagnostic Tracking Service Distributed Link Tracking Client (Jika kalian tidak terkoneksi dengan jaringan komputer) dmwappushsvc Downloaded Maps Manager (Jika kalian tidak memakai aplikasi Maps) IP Helper (jika kalian tidak menggunakan IPv6) Print Spooler (Jika kalian tidak terkoneksi dengan Printer) Remote Registry Secondary Logon Security Center Touch Keyboard and Handwriting Panel Service (Jika kalian tidak menggunakan fungsi Touchscreen) TCP/IP NetBIOS Helper (Jika kalian tidak terkoneksi dengan jaringan komputer workgroup) Windows Defender Service (Jika kalian tidak menggunakan antivirus ini) Windows Error Reporting Service Windows Image Acquisition (WIA) (Jika kalian tidak memakai scanner atau kamera) Windows Search Tekno Jempol tidak menyarankan untuk menonaktifkan service di atas secara sarat . Namun, cukup diset pada posisi manual. Klik kanan salah satu service di atas Pilih Properties Pada label Startup Type, pilih Manual Jika ingin menghentikan service yang sedang berlangsung, klik tombol Stop Klik tombol Apply/OK Cara ini cukup ampuh untuk mempercepat kinerja laptop dengan OS Windows 7, Windows 8, atau Windows 10 yang terasa lambat. Baca juga : Cara mengatasi penggunaan disk 100% pada laptop Windows 10 Nonaktifkan startup entry yang terasa berat Pada poin pertama sudah diterangkan jika aplikasi berjalan pada notification area. Aplikasi tersebut termasuk startup entry yang berlangsung secara otomatis dikala booting ke Windows atau sehabis login user. Semakin banyak startup entry, proses booting ke Windows akan lebih lama. Saat aplikasi startup berjalan juga akan banyak mengkonsumsi resource CPU dan memori. Oleh alasannya adalah itu, kau perlu menonaktifkan aplikasi startup yang tidak diharapkan tapi cukup memberatkan. Pada Windows 7 : Tekan tombol Win + R (membuka kotak dialog Run) Ketik "msconfig" (tanpa tanda petik)  Buka tab Startup Hilangkan tanda centang pada aplikasi startup yang ingin dinonaktifkan Klik tombol Apply/OK Pada Windows 8/8.1/10 Buka aplikasi Task Manager (klik kanan taskbar, pilih Task Manager) Buka tab Startup Cek pada kolom Startup impact. Jika berlabel medium/high maka aplikasi tersebut dipastikan cukup memberatkan proses loading pada Windows. Pilih aplikasi yang menurut anda tidak perlu tetapi pengaruh startup berstatus medium atau high. Klik tombol Disable Periksa tiap aplikasi yang ada dan ulangi tindakan di atas kalau diharapkan Baca juga : Cara Mempercepat Loading Aplikasi Startup Pada Windows 8/8.1/10 Menghapus/uninstall terbaru apps yang tidak diperlukan Windows 10 hadir dengan lumayan banyak aplikasi bawaan ( built-in) yang bekerjsama cukup berguna. Namun, banyak pengguna komputer utamanya pengguna rumahan yang merasa aplikasi tersebut justru membebani sistem. Inilah yang justru akan mengusik kinerja Windows 10. Berikut ini cara meniadakan/uninstall program aplikasi pada Windows 10 Buka sajian Start kemudian pilih Settings Atau kalian bisa menekan tombol Win + I Pilih Apps kemudian buka Apps & features Pilih aplikasi yang ingin dihapus lalu klik Uninstall Baca juga : Mengatasi dan menangkal Ransomware Matikan fungsi Windows Update Jika kamu mengalami laptop lemot saat browsing internet, itu memiliki arti ada masalah dengan koneksi internet yang digunakan. Mungkin koneksi internet masih normal, namun jikalau pemakaiannya berlebihan bisa mengganggu kenyamanan dikala browsing. Salah satu yang mampu mengakibatkan laptop lemot ketika browsing internet yaitu Windows Update. Windows Update ialah fungsi untuk memperbarui sistem Windows. Fungsi ini cukup penting alasannya adalah memiliki kegunaan untuk memperbaiki tata cara yang bermasalah dan kadang menambah fitur/fungsi gres. Masalahnya, proses update akan mengunduh file-file baru yang ukurannya kadang cukup mengkonsumsi kuota internet. Belum lagi bila proses update Windows berlangsung otomatis begitu PC laptop terhubung internet. Instalasi update modern juga cukup menyita waktu dan resource sehingga akan menambah beban sistem. Nah, jika mengalami hal ini, kamu mampu menonaktifkan fitur Windows Update supaya tidak menambah beban koneksi internet. Begini caranya (untuk Windows 7 dan 8/8.1) Pertama, buka sajian Start Ketik Windows Update Buka program Windows Update Klik menu Change settings pada baris kiri atas Pada hidangan Important Updates, pilih Check for updates but let me choose whether to..... Maksudnya tata cara akan mencari update terbaru namun proses download update mampu dijalankan manual. Klik tombol OK Untuk Windows 10 Buka Windows Service mirip yang sudah dijelaskan di uraian ke tiga Cari service dengan nama Windows Update Klik kanan service tersebut Pilih Properties Pada label Startup Type, pilih Disable Jika ingin menghentikan service yang sedang berjalan, klik tombol Stop Klik tombol Apply/OK Di sini Tekno Jempol tidak menyarankan untuk mematikan fitur Windows Update secara sarat , namun cukup diset ke posisi manual. Ini dikarenakan fitur tersebut dirasa cukup penting sehingga mampu digunakan kapanpun. Baca juga : Cara Mudah Mengatasi Ancaman Meltdown dan Spectre Letakkan laptop pada posisi yang benar Salah satu hal yang mampu menyebabkan laptop lemot ialah panas. Komponen dalam laptop mirip CPU, RAM, GPU, motherboard, dan lainnya akan mengeluarkan energi panas terutama jika dipakai dalam jangka waktu usang atau dikala bersusah payah. Energi panas ini akan dialirkan ke luar melalui lubang ventilasi udara laptop. Oleh karena itu, ketika menggunakan laptop, kalian mesti meletakkannya pada posisi yang benar. Pastikan lubang ventilasi udara laptop tidak tertutup benda apapun. Setidaknya, ada sedikit ruang antara body laptop dengan ganjal atau dudukan laptop. Perlu kalian pahami, ventilasi ini berkhasiat untuk sirkulasi udara pada bagian laptop. Kalau energi panas tidak dibuang atau dialirkan keluar, komponen akan mengalami overheat (keunggulan suhu). Ini yang akan menyebabkan kinerja laptop jadi menurun. Bahkan, bukan mustahil bagian laptop akan mengalami kerusakan. Jika anggaran tersedia, kalian dapat berbelanja alat pendingin untuk komputer laptop. Upgrade komponen komputer laptop Last but not least, mengganti komponen PC/laptop baru mungkin bisa jadi pertimbangan. Ini berlaku untuk kau yang menggunakan PC desktop/laptop jadul dengan spesifikasi rendah. Saat ini banyak acara aplikasi dan sistem operasi terbaru yang menuntut spesifikasi komputer agak tinggi. Tujuannya supaya semua fitur mampu dipakai secara optimal. Untuk laptop, kesanggupan upgrade komponennya mungkin cukup terbatas. Kamu cuma bisa mengubah atau memperbesar kapasitas memori RAM dan media penyimpanan saja. Sebagai nasehat, gunakan memori RAM berkapasitas besar dan media penyimpanan berbasis flash mirip SSD (Solid State Drive). Untuk upgrade komponen lainnya, kamu mesti menelepon service center dari brand laptop tersebut. Caranya mudah bukan ? Tapi, kamu tetap harus merawat laptop secara rutin. Biar laptopmu tetap infinit dan mampu digunakan dalam waktu lama. Perawatan juga bisa menjadi cara untuk memajukan kinerja laptop. Selamat menjajal dan biar berfaedah...
Sumber http://teknojempol.blogspot.com


EmoticonEmoticon