Senin, 24 Februari 2020

Pengertian Kebudayaan Dan Ciri-Ciri Kebudayaan

Kebudayaan dalam bahasa Inggris culture berasal dari colere yang berarti mengolah PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN CIRI-CIRI KEBUDAYAAN


Pengertian Kebudayaan dan Ciri-ciri Kebudayaan. Kebudayaan dalam bahasa Inggris culture berasal dari colere yang bermakna mengolah, sudah menimbulkan polemik di golongan antropolog Indonesia tentang cara mendefenisikannya ke dalam desain atau ungkapan Indonesia.


Secara konseptual dalam goresan pena-goresan pena atau pembicaraan para andal, wartawan atau orang awam sering ditemui penggunaan rancangan yang berbeda-beda, di antaranya kebudayaan, budaya, kultur atau kulturil. Perbedaan penggunaan konsep kebudayaan yang merupakan proses me-Indonesia-kan desain culture tersebut itulah yang menjadi polemik para antropolog dan sosiolog di Indonesia.

 

Perbedaan pengertian desain culture ini juga disebabkan pengertian yang berbeda yang sering dijumpai dan kadang salah kaprah di dalam pembicaraan atau media massa, mirip yang dapat kita lihat berikut ini. Dalam bahasa atau jargon biologi sering disebut “mengkultur bakteri”, yang mempunyai arti membiakkan sekumpulan kuman di dalam tabung-tabung test laboratorium. “Orang itu tidak berbudaya.” Kalimat itu kadang terdengar dari golongan “kelas atas” untuk menyebut atau mencibir sikap orang yang tidak sesuai dengan sikap yang “halus” atau “terhormat”. Dalam media massa juga sering ditemukan penggunaan perumpamaan budaya atau kebudayaan untuk menyebut suatu masyarakat, mirip “kebudayaan Minangkabau”, “Kebudayaan Mesir”, “Kebudayaan Cina” dan lain sebagainya. Di kalangan ilmu arkeologi sering disebut “peninggalan kebudayaan Hindu kuno” untuk menyebut semua produk atau artefak yang dibentuk manusia zaman lampau. Oleh seniman kebudayaan dimaksudkan sebagai semua hal yang indah-indah, seperti rancangan “budayawan” atau “bazar kebudayaan Asmat”, dan lain sebagainya. Di dalam bidang pertanian, budaya (budidaya) dimaksudkan selaku jenis flora yang dijinakkan atau didomestifikasi atau dikembangkan, contoh; “pembudidayaan kelapa sawit di lahan gambut”.

 

Dalam antropologi konsep culture diterjemahkan pertama kali oleh Edward Bernett Tylor pada tahun 1871 dalam bukunya Primitive Culture, sebagai ....is that complex whole which include knowledge, beliefs, arts, morals, law, cusstom, and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society. Dalam pengertian ini kebudayaan yakni that complex whole (keseluruhan yang kompleks), yang berisikan any capabilities and habits (banyak kesanggupan dan kebiasaan-kebiasaan) insan yang terdiri dari knowledge (pengetahuan), iktikad-akidah (beliefs), kesenian, budbahasa, akhlak istiadat dan lain sebagainya, yang dimiliki insan selaku anggota dari suatu masyarakat. Ini merupakan sebuah defenisi yang biasa atau tidak memihak dalam pengertian sudah banyaknya defenisi yang diberikan berdasarkan terhadap latar belakang atau perspektif yang berbeda – beda dari para jago sesuai dengan pedoman anutan atau pendekatan teoritis (paradigma) yang dianutnya.

 

Kebudayaan inilah yang secara sederhana membedakan insan dari hewan. Manusia sejak dari peradaban awal umat insan telah mengembangkan kebudayaannya selaku bentuk proses adaptasinya dengan lingkungan di mana mereka tingggal dan dalam rangka untuk menyanggupi keperluan hidupnya. Pada sejarah awal evolusi kebudayaan atau peradaban insan – peradaban dalam hal ini tidak dibedakan dengan kebudayaan, namun cenderung digunakan untuk menawarkan kebudayaan yang menonjol pada satu masa tertentu – orang gres menggunakan nalar fikirannya untuk menyanggupi kebutuhan hidupnya dari sumber-sumber daya alam berupa kuliner dari tumbuh-flora yang kemudian diolah dengan menggunakan api. Penemuan api sudah merupakan satu perkembangan pikiran manusia yang membedakannya dari hewan.

 

Semakin maju cara berfikir dan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya, manusia sudah kian kompleks memperoleh dan membuatkan alat-alat yang dapat digunakan dalam memudahkan dan kian mengasyikkan kehidupan manusia itu. Kemampuan memperoleh dan membuat segala sesuatu itulah yang disebut dengan metode pedoman atau kebudayaan manusia. Makara dalam hal ini kebudayaan adalah berbentukkeseluruhan pengetahuan yang dipunyai manusia sebagai makhluk sosial; yang isinya adalah perangkat-perangkat model-model pengetahuan yang secara pilih-pilih mampu dipakai untuk mengetahui dan menginterpretasikan lingkungan yang dihadapi, dan untuk mendorong dan membuat langkah-langkah-langkah-langkah yang diperlukannya, yang diperoleh insan dari proses mencar ilmu dan dijadikan milik dirinya sebagaimana individu-individu lainnya di dalam kalangan sosialnya.  

 

Banyak defenisi yang sudah diberikan kepada desain culture ini. Kroeber dan Kluckhohn pada tahun 1952 telah pernah menerbitkan suatu buku yang menghimpun sebanyak 160 defenisi kebudayaan, dengan evaluasi kritis dan menjajal mengklasifikasikannya. Sekarang diperkirakan mungkin sudah ratusan komplemen defenisi yang diberikan kepada desain kebudayaan ini.

 

Berikut beberapa defenisi atau pengertian kebudayaan berdasarkan para mahir dari perspektif yang berbeda.

·          R. Linton (1940) memperlihatkan defenisi culture: Culture is some total of knowledge, attitudes and habitual behavior pattern shared and transmitted by the members of a particular society”.

·          Kroeber and Kluchohn (1952): “Culture is pattern, explicit and implicit,of and for behavior acquired and transmitted by symbols, constututing the distinctive achievement of human group, including their embodiment in artifact”.

·          Leslie A. White (1959) mendefinisikan kebudayaan sebagai “Culture is a class of things and event, dependent upon symboling, considered in an extrasomatic context”. (Budaya yaitu positif, substansial, hal yang dapat diobservasi, misalnya: satu ucapan, sebudah kapak kerikil, susu bayi, doa, dan semacam itu).

·          Marvin Harris (1968) menyebutkan pengertian kebudayaan sebagai “The culture concept comes down to behavior patterns associated with particular groups of peoples, that to “ custom” or to a people’s ‘way of life”.

·          Plog; Jolly; and Bates (1976) menyebutkan pengertian kebudayaan sebagai “Culture is the system of shared meanings they learn from their societytu use in interacting with their surrounding, communicating with others, and coping with their world “.

·          Geertz (1973) menyebutkan pengertian kebudayaan selaku “Culture consists of socially established structures of meaning interms of witch people do such things as signal conspiracies ang join them or perceive insults and answer them, (it is not)... a psycological phenomenon or cognitive structure...”.

·          Goodenough (1961) menyebutkan pemahaman kebudayaan selaku “ A society ‘s culture consists of whatever it is one has to know or believe in order to operate in a manner acceptable to its members. Culture is not a material phenomenon: it does not consists of things, people. Behavior, or emotions. It is rather an organization of these things. It is the form of things that people have in mind, their models for perceiving, and otherwise interpreting them”. “Culture..... consists of standars for deciding what to do about it, and.... for diciding haow to go about doing it”.  

·          Spradley (1973) menyebutkan pemahaman kebudayaan sebagai “Culture is acquired knowledge people use to interpret experience and generate behavior”.

·          Spradley dan McCurdy (1987) memberi defenisi culture is thus the system of knowledge by which people design their own actions and interpret the behavior of other.

·          Claude Levi-Strauss (1963) menyebutkan pemahaman kebudayaan selaku “Culture is share symbols system that are commulative creations of mind”.

·          W.A. Haviland (1990) menawarkan defenisi yang cukup moderat, terlepas dari banyak sekali fatwa yang berkembang di dalam ilmu antropologi, mendefenisikan culture sebagai: “ Culture is a set of standars shareds y members of a society, which when acted upon by the members, produce behavior that falls within a range of variation the members consider proper and acceptable.”

 

Apa Ciri-ciri Kebudayaan ? Untuk pengertian lebih jauh mampu dikatakan bahwa kebudayaan memiliki beberapa ciri, di antaranya:

1. Culture is learned. Semua makhluk , binatang ataupun insan belajar dari suasana dan lingkungan untuk survive. Pada manusia, yang terjadi yakni “cultural learning”, yaitu kapasitas insan untuk mempelajari makna kultural dari simbol dan signal, yang acap kali tak punya korelasi alamiah dengan benda yang diwakilinya.

2. Culture is symbolic. Kebudayaan atau kemanusiaan dari satu makhluk menucul saat makhluk itu memiliki kesanggupan untuk menyimbolkan. Simbol ialah segala sesuatu yang bersifat mulut maupun non verbal dalam sebuah bahasa yang memiliki makna menurut satu kebudayaan tertentu. Hubungan antara simbol dengan yang disimbolkan (makna) yaitu bersifat arbitrari, konvensional dan korelasi itu tidak butuhnatural. Sebagai contoh, penilaian air atas suci atau tidak suci, warna merah bagi orang Cina dan lain sebagaimnya.

3. Culture Seizes Nature. Manusia mesti makan untuk hidup, ini yaitu hal yang alamiah. Tapi, apa jenis barang yang boleh dimakan, kapan barang itu boleh dimakan dan bagaimana memakanannya? Ini adalah aliran kultural. Orang Islam dilarang makan babi, dilarang makan pada siang hari di Ramadan walaupun lapar.

4. Culture is shared. Budaya ialah sebuah ciri-ciri dari seorang individu. Namun bukan ciri-ciri individu sebagai seorang individu, tetapi individu selaku angota dari seorang anggota penduduk , satu golongan suku bangsa, satu golongan agama, dan sebagainya. Culture ditransmisikan di dalam penduduk , oleh karena itu kepercayaan, nilai, memories, cara berfikir, dan semua unsur kebudayaan lain di dalam penduduk tersebut dimiliki bersama oleh seluruh anggota masyarakat. Ayah-ayah Minangkabau kini yaitu anak-anak Minangkabau bertahun-tahun yang kemudian. Mereka tumbuh dalam kebudayaan Minangkabau, dalam bahasa Minangkabau dan menyerap nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan tertentu yang sudah diturunkan selama beberapa generasi.

5. Culture is patterned. Kebudayaan berisikan sekumpulan adat, nilai, dogma, pandangan hidup (world view), makna dari simbol, perilaku mental, teladan pikir dan lain-lain. Semua itu terikat, terintegrasi atau terencana dalam sebuah metode tertentu. Integrasinya disebut dengan perumpamaan ‘logico meaningful integration’. Jika satu bagian berganti, maka komponen lain akan terkena imbasnya dan contoh integrasi berganti, kemudian teladan makna kultural jadi berganti, lalu acuan integrasi kultural jadi berubah, pada akibatnya kebudayaan secara keseluruhan berganti.

6. Culture is adaptive. Sekelompok masyarakatmembangun hubungan yang sukses dengan lingkungan alamnya sedemikian rupa, sehingga golongan masyarakattersebut berhasil survive dan berkembang biak. Mereka melaksanakan ini dalam satu proses yang disebut dengan pembiasaan. Unsur-komponen biologis dan kultural yang berperan besar dalam proses pembiasaan ini disebut dengan bagian yang adaptif. Alam telah memilih komponen-komponen biologis dan teladan sikap simbolik yang adaptif dalam lingkungan tertentu. Namun demikian dalam kenyataannya banyak juga teladan-contoh tingkah laris insan yang ‘maladaptif’, dalam jangka panjang.

 

Beberapa defenisi kebudayaan di atas memberikan perbedaan pendekatan atau paradigma di dalam mengerti dan menjelaskan kebudayaan. Atau dari sudut pandang sebaliknya perbedaan defenisi justru berasal dari perbedaan paradigma mahir yang mendefenisikan kebudayaan tersebut. Tetapi terdapat juga defenisi yang bersifat lazim seperti yang yang pertama ditulis oleh E.B. Tylor maupun oleh Haviland. Defenisi oleh Linton, Kroeber dan Kluckhon walau belum dikelompokkan ke dalam ajaran tertentu tetapi sudah mampu dibilang mewakili fatwa tersendiri. Linton menyatakan kebudayaan pada sistem pandangan baru dan langkah-langkah sekaligus. Kroeber dan Kluckhon menyatakan kebudayaan dari simbol-simbol kelakuan baik yang eksklusif tampak maupun tidak.

 



= Baca Juga =




Sumber https://forumgurunusantara.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)