Kamis, 06 Februari 2020

Cara Uji Paired Sample T-Test Dan Interpretasi Dengan Spss

Selamat malam, berjumpa lagi dengan aku Sahid Raharjo admin blog www.spssindonesia.com. Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan tips cara melakukan uji paired sample t test memakai aplikasi atau acara SPSS versi 21.

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

Uji paired sample t test ialah bab dari uji hipotesis komparatif atau uji perbandingan. Data yang digunakan dalam uji paired sample t test lazimnya berupa data berskala interval atau rasio (data kuantitatif). Uji paired sample t test bertujuan untuk mengenali apakah terdapat perbedaan rata-rata dua sampel (dua kalangan) yang saling berpasangan atau berhubungan. Sementara itu, kalau penelitian yang kita kerjakan bertujuan untuk mengenali perbedaan rata-rata dua sampel yang tidak berpasangan, maka pengujian hipotesis memakai uji independent sample t test

Uji paired sample t test merupakan bab dari analisis statistik parametrik. Oleh alasannya itu, sebagaimana hukum dasar dalam analisis statistik parametrik, maka kriteria utamanya adalah data penelitian haruslah berdistribusi wajar . Untuk mengetahui apakah data yang kita pakai dalam pengujian paired sample t test ini berdistribusi wajar atau tidak, tentunya kita perlu melakukan uji normalitas terlebih dahulu. Sementara itu, jika di dapati bahwa data penelitian tidak berdistribusi wajar maka solusi alternatif yang bisa dilaksanakan selaku pengganti uji paired sample t test yaitu menggunakan analisis statistik non parametrik dengan uji wilcoxon

Sedangkan untuk varian data dalam uji paired sample t test ini boleh homogen atau boleh tidak homogen, hal tersebut bukanlah ialah persoalan. Artinya homogenitas varians bukan ialah kriteria mutlak dalam penggunaan uji paired sample t test untuk menganalisis data observasi.

Agar kita lebih paham wacana apa yang saya maksud dengan sampel berpasangan dalam uji paired sample t test ini, maka ada baiknya kita memperhatikan pola perkara yang mau di ulas pada pembahasan di bawah ini.

Contoh Kasus Uji Paired Sample T-Test dalam Penelitian

Seorang guru ingin mengenali apakah ada efek penggunaan seni manajemen pembelajaran Answer Gallery kepada hasil mencar ilmu dalam mata pelajaran Bahasa Jawa pada siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Taji tahun 2019? Selanjutnya, untuk mengenali ada atau tidaknya efek strategi pembelajaran tersebut, guru melakukan dua kali tes dengan tujuan untuk mengetahui hasil mencar ilmu siswa. Tes pertama dijalankan sebelum taktik pembelajaran Answer Gallery dipraktekkan di kelas (tes yang dikerjakan sebelum adanya perlakuan atau treatment biasanya disebut dengan Pre Test). Tes kedua dikerjakan setelah strategi pembelajaran Answer Gallery diterapkan di kelas, tes ini disebut dengan Post Test.

Dengan melaksanakan dua kali tes tersebut, maka guru memiliki dua hasil mencar ilmu siswa yaitu hasil pre-test dan hasil post-test (inilah yang disebut dengan sampel berpasangan). Adapun rincian data hasil belajar dalam mata pelajaran Bahasa Jawa pada siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Taji tahun 2019 yang telah terkumpul, mampu kita lihat pada tabel di bawah ini.

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

[Download data excel, input-output SPSS untuk latihan]

Sebelum kita masuk pada bagian tindakan uji paired sample t test, maka terlebih dahulu kita mesti mengetahui apakah data nilai Pre Test dan Post Test tersebut berdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas dengan SPSS dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

[Download input-output uji normalitas untuk latihan]

Berdasarkan tabel output “Tests of Normality” pada bab uji Shapiro-Wilk, dimengerti nilai Sig. untuk nilai Pre Test sebesar 0,345, dan nilai Post Test sebesar 0,114. Kerena nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka mampu ditarik kesimpulan bahwa data nilai Pre Test dan Post Test berdistribusi normal. Dengan demikian maka tolok ukur atau perkiraan normalitas dalam penggunaan uji paired sample t test sudah terpenuhi. Pembahasan lebih lengkap perihal uji normalitas ini dapat anda simak pada tutorial berikut: Cara Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS

Langkah-langkah Uji Paired Sample T-Test dengan SPSS

1. Buka lembar kerja SPSS, lalu klik Variable View. Pada bab Name ketikan Pretest dan Posttest. Pada bab Decimals ubah menjadi 0 (karena skor hasil mencar ilmu siswa dalam bentuk angka bulat, bukan dalam cuilan desimal). Pada bagian Label ketikan Pre Test dan Post Test. Pada bagian Measure pilih Scale. Sementara untuk kolom yang lainnya biarkan otomatis SPSS saja (mode default) tidak perlu ubah-ubah. Tampak di layar.

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

2. Jika sudah, berikutnya klik Data View atau tekan tombol CTRL+T pada keyboard laptop. Berikutnya kita masuk ke tahap pengisian atau input data ke SPSS, yaitu dengan cara menulis skor hasil berguru siswa yang telah terkumpul ke kolom Pretest dan Posttest. Atau jika data sudah data sudah disusun di excel maka bisa dengan cara copy paste. Tampak di layar.

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

3. Langkah selanjutnya, dari menu kafetaria yang terdapat pada SPSS klik hidangan Analyze, kemudian pilih Compare Means, lalu klik Paired-Samples T Test…

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

4. Setelah langkah tersebut dilakukan dengan benar, maka akan muncul kotak dialog dengan nama “Paired-Samples T Test”. Karena disini kita akan menguji perbandingan antara hasil belajar pada Pretest dengan Posttest, maka klik mouse pada data Pretest lalu klik tombol yang tersedia untuk memasukkan data Pretest ke kotak sebelah kanan (Paired Variables:), setelah data Pretest masuk, kerjakan cara yang serupa pada data Posttest. Lihat gambar di bawah ini biar lebih terang.

Gambar sebelum data Pretest dan Posttest dimasukkan ke kotak Paired Variables:

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

Gambar setelah data Pretest dan Posttest dimasukkan ke kotak Paired Variables:

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

5. Berikutnya klik Options… maka muncul kotak obrolan “Paired-Samples T Test: Options". Pada Confidence Interval Percentage tulis 95 (artinya kita memakai tingkat iktikad 95% atau signifikansi 5% atau 0,05), lalu klik Continue. Tampak di layar.

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

6. Setelah semua mekanisme atau cara melakukan uji paired sample t test dengan SPSS sudah dilaksanakan dengan cermat, langkah terakhir yakni klik Ok. Maka akan timbul output SPSS berjudul “T-Test” yang berikutnya akan kita tafsirkan maknanya.

Interpretasi atau Penafsiran Hasil Uji Paired Sample T-Test dengan SPSS

Interpretasi Tabel Output “Paired Samples Statistics”

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

Pada output ini kita diperlihatkan ringkasan hasil statistik deskriptif dari kedua sampel yang diteliti ialah nilai Pre Test dan Post Test. Untuk nilai Pre Test diperoleh rata-rata hasil mencar ilmu atau Mean sebesar 54,62. Sedangkan untuk nilai Post Test diperolah nilai rata-rata hasil berguru sebesar 67,69. Jumlah responden atau siswa yang digunakan selaku sampel penelitian ialah sebanyak 13 orang siswa. Untuk nilai Std. Deviation (standar deviasi) pada Pre Test sebesar 10,300 dan Post Test sebesar 10,727. Terakhir yakni nilai Std. Error Mean untuk Pre Test sebesar 2,857 dan untuk Post Test sebesar 2,975.

Karena nilai rata-rata hasil mencar ilmu pada Pre Test 54,62 < Post Test 67,69, maka itu artinya secara deskriptif ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara Pre Test dengan hasil Pos Test. Selanjutnya untuk menerangkan apakah perbedaan tersebut sungguh-sungguh konkret (signifikan) atau tidak, maka kita perlu menafsirkan hasil uji paired sample t test yang terdapat pada tabel output “Paired Samples Test”

Interpretasi Tabel Output “Paired Samples Correlations”

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

Output di atas menunjukkan hasil uji korelasi atau hubungan antara kedua data atau hubungan variabel Pre Test dengan variabel Post Test. Berdasarkan output di atas diketahui nilai koefisien korelasi (Correlation) sebesar 0,350 dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,242. Karena nilai Sig. 0,242 > probabilitas 0,05, maka dapat dibilang bahwa tidak ada korelasi antara variabel Pre Test dengan variabel Post Test. Penjelasan lebih lengkap wacana makna angka koefisien relasi di atas dapat anda simak dalam bimbingan berikut: Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

Interpretasi Tabel Output “Paired Samples Test”

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

Output ketiga ini yaitu output yang terpenting, alasannya adalah pada bab ketiga inilah kita akan menemukan jawaban atas apa yang menjadi pertanyaan dalam pola perkara di atas, yaitu tentang ada atau tidaknya imbas penggunaan taktik pembelajaran Answer Gallery kepada hasil berguru dalam mata pelajaran Bahasa Jawa pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Taji tahun 2019? Namun, sebelum kita membicarakan ihwal penafsiran angka-angka yang terdapat pada tabel output “Paired Samples Test” di atas, terlebih dulu kita perlu mengetahui rumusan hipotesis penelitian dan fatwa pengambilan keputusan dalam uji paired sample t test.

Rumusan Hipotesis Penelitian

H0= Tidak ada perbedaan rata-rata antara hasil belajar Pre Test dengan Post Test yang artinya tidak ada pengaruh penggunaan taktik pembelajaran Answer Gallery dalam meningkatkan hasil belajar untuk mata pelajaran Bahasa Jawa pada siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Taji tahun 2019.

Ha= Ada perbedaan rata-rata antara hasil mencar ilmu Pre Test dengan Post Test yang artinya ada dampak penggunaan taktik pembelajaran Answer Gallery dalam mengembangkan hasil mencar ilmu untuk mata pelajaran Bahasa Jawa pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Taji tahun 2019.

Pedoman Pengambilan Keputusan dalam Uji Paired Sample T-Test

Menurut Singgih Santoso (2014: 265), Pedoman pengambilan keputusan dalam uji paired sample t-test berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) hasil output SPSS, adalah selaku berikut.
  1. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
  2. Sebaliknya, jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan tabel output “Paired Samples Test” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,002 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga mampu ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan rata-rata antara hasil berguru Pre Test dengan Post Test yang artinya ada pengaruh penggunaan taktik pembelajaran Answer Gallery dalam mengembangkan hasil berguru untuk mata pelajaran Bahasa Jawa pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Taji tahun 2019.

Tari tabel output “Paired Samples Test” di atas juga menampung info tentang nilai "Mean Paired Differences " adalah sebesar -13,077. Nilai ini menawarkan selisih antara rata-rata hasil belajar Pre Test dengan rata-rata hasil berguru Post Test atau 54,62-67,69= -13,077 dan selisih perbedaan tersebut antara -20,326 hingga dengan -5,828 (95% Confidence Interval of the Difference Lower dan Upper).

Informasi Tambahan: Selain membandingkan antara nilai signifikansi (Sig.) dengan probabilitas 0,05, ada cara lain yang dapat dilakukan untuk pengujian hipotesis dalam uji paired sample t test ini. Yakni dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel. Adapun fatwa atau dasar pengambilan keputusannya yaitu sebagai berikut.
  1. Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
  2. Sebaliknya, kalau nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan tabel output “Paired Samples Test” di atas, dimengerti t hitung bernilai negatif adalah sebesar -3,930. t hitung bernilai negatif ini sebabkan alasannya adalah nilai rata-rata hasil berguru Pre Test lebih rendah dari pada rata-rata hasil mencar ilmu Post Test. Dalam konteks perkara mirip ini maka nilai t hitung negatif mampu mempunyai arti aktual. Sehingga nilai t hitung menjadi 3,930.

Selanjutnya yaitu tahap mencari nilai t tabel, dimana t tabel dicari menurut nilai df (degree of freedom atau derajad kebebasan) dan nilai signifikansi (α/2). Dari output di atas dikenali nilai df yakni sebesar 12 dan nilai 0,05/2 sama dengan 0,025. Nilai ini kita gunakan sebagai dasar pola dalam mencari nilai t tabel pada distribusi nilai t tabel statistik. Maka ketemu nilai t tabel ialah sebesar 2,179. Lihat gambar di bawah ini.

 berjumpa lagi dengan saya Sahid Raharjo admin blog  Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS

Dengan demikian, karena nilai t hitung 3,930 > t tabel 2,179, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan di atas dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga mampu disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara hasil berguru Pre Test dengan Post Test yang artinya ada dampak penggunaan taktik pembelajaran Answer Gallery dalam mengembangkan hasil belajar untuk mata pelajaran Bahasa Jawa pada siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Taji tahun 2019.

Setelah mengetahui adanya imbas penggunaan taktik pembelajaran Answer Gallery dalam meningkatkan hasil belajar untuk mata pelajaran Bahasa Jawa pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Taji tahun 2019, maka pertanyaan selanjutnya ialah seberapa besar efektivitas penggunaan taktik pembelajaran Answer Gallery dalam memajukan hasil mencar ilmu siswa? Pembahasan wacana uji efektivitas ini mampu kita simak dalam panduan berikut: Cara Menghitung N-Gain Score dengan SPSS

Sekian pembahasan kita pada potensi kali ini tentang cara melaksanakan uji paired sample t-test dan interpretasi dengan program SPSS. Semoga artikel ini dapat berguna bagi kawan-kawan yang sedang mengerjakan tugas tamat penelitiannya. Selamat berjuang dan semoga berhasil.

[Keyword: Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS Lengkap, Prosedur Langkah-langkah Uji Paired Sample T-Test dengan Program SPSS Versi 21, Pedoman Pengambilan Keputusan dalam Uji Paired Sample T-Test memakai Aplikasi SPSS, Uji Perbandingan Komparatif dengan Paired Sample T Test dalam Penelitian One Group Pre Test Post Test Design menggunakan SPSS] – [Referensi: Singgih Santoso. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo]
VIDEO Cara Uji Paired Sample T-Test dengan SPSS Lengkap
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021
Sumber https://spssindo.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)