Sebelum kita masuk pada bagian inti tutorial cara menggunakan uji independent sample t test untuk n-gain score dengan SPSS, maka sebagai penggantar aku ingin mengulas sedikit tentang desain dasar perihal uji independent sample t test ini.
Uji independent sample t test atau uji t independen ialah bab dari analisis statistik parametrik yang dipakai untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata nilai (skor) dua golongan data yang tidak saling berpasangan. Jenis data yang gunakan dalam uji independent sample t test biasanya berbentukdata berskala interval atau rasio.
Asumsi Dasar Penggunakan Uji Independent Sample t Test
Adapun patokan atau perkiraan dasar untuk dapat menggunakan uji independent sample t test dalam observasi, jika ditinjau dari distribusi dan varians data adalah selaku berikut.
- Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka dipakai uji independent sample t test dengan menggunakan equal variances assumed. Sementara, jika data berdistribusi normal namun tidak homogen, maka digunakan uji independent sample t test menggunakan equal variances not assumed.
- Kedua data yang gunakan dalam uji independent sample t test berasal dari data yang berdistribusi normal. Sementara, bila salah satu atau kedua data tersebut tidak berdistribusi wajar , maka kita tidak perlu melakukan uji homogenitas sedangkan untuk pengujian hipotesis dijalankan dengan menggunakan uji statistik non parametrik, seperti uji mann-whitney u test atau disebut juga uji wilcoxon rank sum test.
Catatan: penjelasan lebih lengkap ihwal uji independent sample t test untuk data post-test kelompok (kelas) eksperimen dan kendali diikuti dengan cara menganalisisnya memakai program SPSS, dapat anda simak pada bimbingan berikut: Cara Uji Independent Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS
Contoh Kasus Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score
Contoh perkara dalam panduan ini memakai kasus pada postingan sebelumnya. Dimana dalam postingan tersebut kita telah mengkalkulasikan perolehan nilai N-gain score (%) untuk golongan eksperimen dan golongan kontrol.
Catatan: alasannya panduan kali ini berhubungan dengan bimbingan sebelumnya maka ada baiknya anda membaca dan mendownload data yang dipakai dalam artikel sebelumnya yakni: Cara Menghitung N-Gain Score Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS
Setelah sebelumnya kita mengetahui efektivitas penggunaan tata cara cooperative learning (kelompok eksperimen) dan sistem konvensional learning (golongan kendali) kepada hasil berguru dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 Sekolah Menengan Atas-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019 melalui penafsiran nilai rata-rata N-gain score. Pada postingan ini kita akan membandingkan apakah ada perbedaan efektivitas penggunaan metode cooperative learning dengan sistem konvensional learning dalam meningkatkan hasil mencar ilmu dalam mata pelajaran PPKn bahan Pers pada siswa kelas 11 Sekolah Menengan Atas-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019 memakai uji independent sample t test.
Cara Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dengan SPSS
1. Buka file SPSS berjudul “Untitled N-Gain Score [www.spssindonesia.com].sav” yang sudah anda download sebelumnya atau bila belum punya anda mampu mendownloadnya sekarang disini [Download Data]. Maka tampak di layar penampilan Data View mirip gambar di bawah ini.
2. Selanjutnya kita akan melakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data N-gain score (%) untuk kalangan eksperimen dan golongan kendali tersebut berdistribusi wajar atau tidak. Adapun caranya dari sajian SPSS klik Analyze – Descriptive Statistics – Explore...
3. Muncul kotak dialog dengan nama “Explore” selanjutnya masukkan variabel Kelas [Kelompok] ke kotak Factor List, lalu masukkan variabel NGain_Persen ke kotak Dependent List, pada bagian Display pilih Both, lalu klik Plots…
4. Maka muncul kotak dialog “Explore: Plots”, berikutnya berikan tanda centang (V) pada Normality plots whith tests, lalu klik Continue
5. Kemudian klik Ok, maka akan timbul output SPSS dengan judul “Explore” untuk uji normalitas kita cukup memperhatikan tabel output “Test of Normality” selaku berikut.
6. Berdasarkan tabel output Test of Normality di atas, dikenali nilai signfikansi (Sig.) dalam uji shapiro wilk untuk nilai NGain_Persen pada Kelas Eksperimen adalah sebesar 0,527 dan Kelas Kontrol sebesar 0,267. Karena nilai Sig. kedua kelas tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat dibilang bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini yakni berdistribusi wajar . Dengan demikian patokan penggunaan uji independent sample t test untuk N-gain score sudah terpenuhi.
Catatan: uji normalitas shapiro wilk diseleksi, alasannya jumlah sampel (N) yang digunakan untuk kedua kelas tersebut kurang dari 50 buah. Sementara kalau sampel yang anda pakai dalam observasi jumlahnya lebih dari 50 maka uji normalitas dijalankan dengan mengacu pada nilai signfikansi (Sig.) uji kolmogorov smirnov.
7. Selanjutnya kita akan melakukan uji independent sample t test untuk N-gain score dengan SPSS. Caranya dari hidangan utama SPSS klik Analyze – Compare Means – Independent-Samples T Test…
8. Maka timbul kotak dialog “Independent-Samples T Test”, berikutnya masukkan variabel NGain_Persen ke kotak Test Variable(s), lalu masukkan variabel Kelompok ke kotak Grouping Variable, kemudian klik Define Groups…
9. Maka muncul kotal dialog “Define Groups” selanjutnya pada bab Group 1 ketikan 1 dan pada Group 2 ketikan 2, kemudian klik Continue. Tampak di layar.
10. Terakhir klik Ok. Maka akan muncul output SPSS dengan judul “T-TEST” yang selanjutnya akan kita interpretasikan (tafsirkan).
Interpretasi Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score
Tabel output pertama “Group Statistics” terlihat di layar.
Sebelum kita menafsirkan makna dari tabel output Group Statistics di atas, maka apalagi dahulu kita perlu menyaksikan kategorisasi tafsiran efektivitas nilai N-Gain (%). Adapun kategori tafsiran yang dimaksud dapat berpedoman pada tabel di bawah ini.
Berdasarkan tabel output Group Statistics di atas diketahui nilai rata-rata (Mean) NGain_Pesen untuk Kelas Eksperimen yaitu sebesar 43,5950 atau bila dibulatkan menjadi 43,6%. Berdasarkan tabel kategori tafsiran efektivitas nilai N-Gain (%) di atas maka mampu disimpulkan bahwa penggunaan sistem cooperative learning (pada kelas eksperimen) kurang efektif untuk meningkatkan hasil mencar ilmu dalam mata pelajaran PPKn bahan Pers pada siswa kelas 11 Sekolah Menengan Atas-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019.
Selanjutnya, diketahui nilai rata-rata (Mean) NGain_Pesen untuk Kelas Kontrol yaitu sebesar 26,5645 atau kalau dibulatkan menjadi 26,6%. Sehingga berdasarkan tabel klasifikasi tafsiran efektivitas nilai N-Gain (%) di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan tata cara konvensional learning (pada kelas kendali) tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn bahan Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019.
Dengan demikian, secara deskriptif statistik (melalui penafsiran tabel output Group Statistics) maka dapat dibilang bahwa ada perbedaan efektivitas metode cooperative learning dengan metode konvensional learning dalam mengembangkan hasil belajar siswa.
Berikutnya untuk mengetahui apakah berbedaan efektivitas kedua metode tersebut memiliki arti (signifikan) atau tidak, caranya dengan menafsirkan tabel output yang kedua “Independent Samples Test” tampak di layar.
Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai signifikansi (Sig) pada Levene's Test for Equality of Variances adalah sebesar 0,948 > 0,05 maka mampu ditarik kesimpulan bahwa varians data N-Gain (%) untuk kelas eksperimen dan kelas kendali ialah sama atau homogen. Dengan demikian maka uji independent sample t test untuk n-gain score perpedoman pada nilai Sig. yang terdapat pada tabel Equal variances assumed.
Catatan: bila varians data tidak homogen, maka uji independent sample t test untuk n-gain score berpedoman pada nilai Sig. yang terdapat pada tabel Equal variances not assumed. Pembahasan lebih lengkap ihwal uji homogenitas ini mampu anda simak dalam tutorial berikut: Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS Lengkap
Berdasarkan tabel output “Independent Samples Test” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) yakni sebesar 0,039 < 0,05, dengan demikian maka mampu disimpulkan bahwa ada perbedaan efektivitas yang signifikan (aktual) antara penggunaan sistem cooperative learning dengan sistem konvensional learning untuk memajukan hasil berguru dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 Sekolah Menengan Atas-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019.
Sekian pembahasan kita mengenai cara melakukan uji independent sample t test untuk nilai n-gain score pada penelitian quasi eksperimen menggunakan golongan eksperimen dan kelompok kontrol dengan SPSS. Semoga bimbingan ini dapat berguna dan mampu membantu anda dalam menyelesaikan penelitiannya. Kemudian, jika anda suka dengan panduan SPSS ini silahkan anda bagikan ke media umum, supaya ilmu ini mampu berguna lebih banyak lagi bagi mitra-kawan yang membutuhkannya. Terimakasih.
[Kata Kunci Pencarian: Cara Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dengan SPSS, Cara Uji T Independen untuk Uji N-Gain Score menggunakan Program SPSS, Interpretasi Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dalam Penelitian Quasi Eksperimen Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS]
VIDEO Cara Uji T Independen untuk N-Gain Score dengan SPSS LengkapSumber https://spssindo.blogspot.com
EmoticonEmoticon