Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data observasi berdistribusi wajar atau tidak. Dalam analisis statistik paramertik, data berdistribusi wajar yakni sebuah kewajiban sekaligus merupakan syarat mutlak yang mesti tercukupi. Adapun bila di dapati data tidak berdistribusi wajar , maka pengujian hipotesis observasi dijalankan dengan menggunakan pendekatan analisis statistik non parametrik.
Salah satu cara untuk mendeteksi kenormalan suatu data dapat dijalankan dengan teknik shapiro wilk. Uji shapiro wilk kebanyakan dipakai untuk sampel yang jumlahnya kecil (kurang dari 50 data). Sementara, untuk jumlah sampel besar (lebih dari 50 data) maka uji normalitas menggunakan teknik kolmogorov smirnov.
Contoh Kasus Uji Normalitas Shapiro Wilk dalam Penelitian
Dalam pola masalah kali ini, kita akan menguji kenormalan data hasil belajar siswa pada dua kelompok sampel yang tidak berpasangan. Adapun data hasil mencar ilmu siswa untuk kedua kelompok tersebut mampu kita lihat pada tabel di bawah ini.
Keterangan: anggota kelompok A sebanyak 6 orang siswa, sementara anggota kelompok B sebanyak 5 orang siswa. Karena jumlah masing-masing sampel untuk kelompok A dan golongan B kurang dari 50 siswa, maka uji normalitas dijalankan dengan menggunakan teknik shapiro wilk.
Selanjutnya, alasannya jumlah sampel untuk kedua kalangan tersebut berlawanan (ialah 6 dan 5), maka sebelum kita melakukan proses penginputan data ke program SPSS, terlebih dulu kita perlu memodifikasi susunan data tabulasi hasil belajar siswa tersebut sekaligus membuat pengkodean data untuk kalangan A dan kelompok B. Adapun susunan data tabulasi hasil berguru siswa setelah di penyesuaian dan ditambah pengkodean untuk masing-masing kalangan adalah sebagai berikut.
[Download data excel-input output SPSS lengkap]
Keterangan: hasil belajar siswa pada kalangan A diberi kode 1 dan hasil berguru siswa pada kalangan B diberi kode 2.
Cara Melakukan Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS
1. Buka lembar kerja SPSS, lalu klik Variable View. Pada bagian ini, kita akan mengisi properti variabel dengan ketentuan sebagaimana gambar berikut ini.
Properti variabel pertama “Hasil Belajar”, maka isikan:
Name tuliskan Hasil
Type pilih Numeric
Width pilih 8
Decimals pilih 1(sebab data hasil mencar ilmu berbentukangka kepingan desimal)
Label ketikan Hasil Belajar
Value pilih None
Missing pilih None
Columns pilih 8
Align pilih Right
Measure pilih Scale
Role pilih Input
Properti variabel kedua “Kelompok”, maka isikan:
Name tuliskan Kelompok
Type pilih Numeric
Width pilih 8
Decimals pilih 0
Label ketikan Kelompok
Klik kolom None pada “Values” sampai timbul kotak dialog “Value Label", pada kotak Value isikan 1 dan pada kotak Label isikan Kelompok A, lalu klik Add. Tampak dilayar.
Kemudian, isi kembali pada kotak Value dengan angka 2 dan pada kotak Label tuliskan Kelompok B, kemudian klik Add. Tampak di layar
Jika sudah benar selanjutnya klik Ok
Missing pilih None
Columns pilih 8
Align pilih Right
Measure pilih Nominal
Role pilih Input
Jika proses mengisi properti variabel sudah dilakukan dengan benar, maka penampilan Variable View di SPSS akan tampak seperti gambar berikut ini.
2. Setelah itu, klik Data View, berikutnya untuk variabel “Hasil” isikan dengan nilai hasil berguru siswa kalangan A kemudian di ikuti kalangan B, kemudian untuk variabel “Kelompok” isikan aba-aba kalangan A (1) di ikuti di bawahnya arahan kalangan B (2). Tampak di layar.
3. Selanjutnya, dari hidangan SPSS, klik Analyze – Descriptive Statistics – Explore…
4. Maka timbul kotak obrolan “Explore” masukkan variabel Hasil Belajar ke kotak Dependent List, lalu masukkan variabel Kelompok ke kotak Factor List, pada bab "Display" pilih Both, selanjutnya klik Plots…
5. Maka akan mucul kotak dialog “Explore: Plots”, dari serangkaian opsi yang ada, berikan tanda centang (v) pada Normality plots with tests, lalu klik Continue. Tampak di layar.
6. Langkah terakhir klik Ok. Maka akan timbul output SPSS. Untuk uji normalitas menggunakan teknik shapiro wilk kita cukup mengamati pada tabel output “Test of Normality”
Interpretasi atau Penjelasan Output Uji Normalitas Shapiro-Wilk SPSS
Sebelum kita membuat sebuah kesimpulan apakah data hasil berguru siswa pada kelompok A dan golongan B tersebut berdistribusi wajar atau tidak, maka apalagi dulu kita perlu mengetahui teori perihal dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas shapiro wilk.
Menurut Singgih Santoso (2014: 191), data dikatakan berdistribusi normal (simetris) dalam uji shapiro wilk bila nilai Sig. lebih besar dari 0,05.
Adapun tabel output uji normalitas shapiro wilk yang terdapat pada tabel “Test of Normality” yakni selaku berikut.
Berdasarkan tabel output di atas dikenali nilai df (derajad keleluasaan) untuk kalangan A yakni 6 dan golongan B adalah 5. Maka itu artinya jumlah sampel data untuk masing-masing kalangan kurang dari 50. Sehingga penggunaan teknik shapiro wilk untuk mendeteksi kenormalan data dalam penelitian ini mampu dibilang telah tepat. Catatan: bila nilai df lebih dari 50, maka pengambilan keputusan normalitas dijalankan menurut hasil yang terdapat pada tabel Kolmogorov-Smirnov.
Kemudian dari output tersebut diketahui nilai Sig. untuk kelompok A sebesar 0,770 dan nilai Sig. untuk kelompok B sebesar 0,807. Karena nilai Sig. untuk kedua kelompok tersebut > 0,05, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas shapiro wilk di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa data hasil berguru siswa untuk golongan A dan golongan B yakni berdistribusi normal.
Setelah itu, bila kita ingin melaksanakan pengujian hipotesis untuk mengenali membandingkan antara hasil belajar siswa pada kalangan A dengan kelompok B memakai uji independent sample test, maka teknik ini telah dapat dilakukan, karena perkiraan normalitas data sudah tercukupi melalui uji shapiro wilk di atas.
Baca Juga: Cara Melakukan Uji Homogenitas dengan SPSS
Demikian materi panduan cara melaksanakan uji normalitas shapiro wilk dengan perlindungan acara SPSS versi 21. Selanjutnya kalau sekiranya ada masih kurang terperinci terkait langkah-langkah uji shapiro wilk dengan SPSS di atas. Saya juga menawarkan bimbingan untuk uji ini dalam bentuk video dengan masalah sampel data berpasangan dan tidak berpasangan. Adapun video panduan yang dimaksud mampu anda terusan melalui link di bahwa ini. Terimakasih atas perhatiannya, supaya bimbingan ini dapat menolong kelancaran anda dalam menganalisis data observasi.
VIDEO Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS Lengkap[Search: Cara Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS Lengkap, Langkah-langkah Melakukan Uji Normalitas Shapiro-Wilk menggunakan SPSS, Teknik Uji Shapiro-Wilk dengan Program SPSS versi 21, Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Normalitas Shapiro-Wilk, Interpretasi Penjelasan Output Uji Normalitas Shapiro-Wilk dalam SPSS] – [Referensi: Singgih Santoso. 2014. "Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta: Elex Media Komputindo]
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021
Sumber https://spssindo.blogspot.com
EmoticonEmoticon