Selasa, 25 Februari 2020

Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Bentuk Struktur Sosial

 Apa Fungsi Struktur Sosial dan bagaimana Bentuk Struktur Sosial PENGERTIAN, CIRI, FUNGSI DAN BENTUK STRUKTUR SOSIAL


Apakah Pengertian Struktur Sosial, Bagaimana Ciri Struktur Sosial, Apa Fungsi Struktur Sosial dan bagaimana Bentuk Struktur Sosial. Mari kita pelajari satu persatu sebagai bagian dalam meningkatkan wawasan kita di bidang social terutama berkenaan dengan sosiologi.


Apakah Pengertian Struktur Sosial ? Secara sederhana mampu pemahaman struktur sosial yaitu keseluruhan jalinan antar komponen-komponen sosial yang pokok, adalah kaidah-kaidah sosial, forum-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial dan lapisan- lapisan sosial.

 

Berikut ini Pengertian Struktur Sosial menurut para mahir, khususnya andal sosiologi. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Dalam Soerjono Soekanto, 20;2005), Struktur sosial merupaka keseluruhan jalinan antara unsur-komponen sosial yang pokok, ialah kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), forum-forum sosial, kelompok-kalangan sosial, serta lapisan-lapisan sosial.

 

Menurut Soerjono Soekanto (59;2005), Struktur sosial ialah jaringan dari unsur-unsur sosial pokok, yang mencakup: Kelompok sosial, Kebudayaan, Lembaga sosial, Stratikasi sosial,Kekuasaan dan wewenang. Menurut Abdul Syani (Dalam Basrowri, 69;2005) Struktur sosial adalah sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan jaringan dari komponen-unsur sosial yang pokok.

 

Menurut D. Hendropuspito (89;1999), Struktur sosial ialah sketsa penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ penduduk pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme penduduk sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu yang relatif usang. Menurut Firth (Dalam Basrowri, 67;2005), Struktur sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada kekerabatan-kekerabatan sosial yang lebih mendasar yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yang memperlihatkan batasan pada aksi-aksi yang mungkin dikerjakan secara organisatoris. Menurut George Simmel, struktur sosial yakni kumpulan individu serta pola perilakunya.

 

Menurut George C. Homans struktur sosial ialah hal yang mempunyai relasi bersahabat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut William Kornblum, struktur sosial yaitu susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan teladan perilaku undividu. Sedangkan menurut E.R. Lanch struktur sosial adalah keinginan tentang distribusi kekuasaan di antara individu dan kalangan sosial.

 

Apa ciri Struktur Sosial ? Secara biasa Ciri-ciri struktur sosial yaitu selaku berikut :

·         Bersifat absurd

·         Terdapat dimensi vertikal dan horizontal.

·         Melingkupi seluruh kebudayaan di dalam masyarakat.

·         Struktur sosial tersebut selalu berkembang dan mampu berubah.

·         Sebagai landasan sebuah proses sosial sebuah Masyarakat.

·         Mencakup seluruh atau semua korelasi sosial antara individu di saat tertentu.

·         Mengacu pada interaksi sosial yang pokok, yang bisa atau dapat memberikan bentuk pada penduduk .

·         Realitas sosial yang mempunyai sifat statis serta memiliki kerangka yang membuat sebuah tatanan.

 

Abdul Syani menyebutkan bahwa struktur sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Struktur sosial mengacu pada kekerabatan-hubungan sosial yang pokok, yang mampu menunjukkan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada kegiatan yang mungkin dijalankan oleh organisasi dalam masyarakat

2. Struktur sosial meliputi semua kekerabatan sosial antarindividu pada saat tertentu.

3. Struktur sosial mencakup seluruh kebudayaan dalam masyarakat

4. Struktur sosial ialah realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan.

5. Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan kemajuan penduduk yang mengandung dua pengertian. Pertama, di dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses pergeseran dan pertumbuhan. Kedua, dalam setiap pergantian dan pertumbuhan tersebut terdapat tahap perhentian di mana terjadi stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkelanjutan sebelum lalu “terancam” oleh proses kekecewaan dalam badan penduduk .

 

Dalam struktur sosial dikenal dua rancangan penting adalah status dan tugas (role). Ralf Linton mendefinisikan status selaku suatu kumpulan hak dan keharusan, sedangkan peran merupakan faktor dinamis dari status seseorang.

 

Menurut Soerjono Soekanto, status dan peran mempunyai arti penting dalam contoh relasi timbal balik individu dan masyarakat. Status dan peranan ialah bagian-bagian baku dalam tata cara lapisan sosial. Dengan status tertentu, seseorang memiliki sekumpulan hak dan keharusan yang mengarahkan perilakunya supaya sesuai dengan acuan kekerabatan atau norma yang diputuskan dari status tersebut.

 

Robert K. Merton beropini bahwa dalam struktur sosial terdapat beberapa peran yang terkait. Ia menyebutkan hal itu sebagai perangkat tugas (role set). Perangkat tugas ialah suplemen relasi tugas yang dimiliki seseorang karena menduduki status sosial tertentu.

 

Apa Fungsi Struktur Sosial ? Beberapa fungsi struktur sosial di dalam kehidupan penduduk adalah:

·         Memiliki fungsi sebagai pengawas sosial.

·         Memiliki fungsi selaku ciri/karakteristik dari golongan penduduk .

·         Memiliki fungsi sebagai rantai sistem yang menghubungkan tiap-tiap faktor dalam kehidupan agar lebih terstruktur.

·         Memiliki fungsi selaku dasar penanaman disiplin untuk setiap individu dalam sebuah kelompok penduduk .

·         Memiliki fungsi sebagai instrumen masyarakat yang berperan adalah selaku penyelenggara dalam penataan kehidupan itu secara menyeluruh dalam tiap-tiap faktor kehidupan.

 

Mayor Polak menyatakan bahwa struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengawas sosial, ialah selaku penekan kemungkinan pelanggaran kepada norma, nilai dan peraturan golongan atau penduduk . Struktur sosial juga dapat berfungsi selaku dasar untuk menanamkan disiplin sosial kalangan atau masyarakat.

 

Apakah Bentuk Struktur Sosial ? Peter M. Blau membagi bentuk struktur sosial menjadi dua tipe, ialah intersected social structure dan cosolidated social structure.

1. Sebuah struktur sosial dibilang intersected bila keanggotaan dalam kelompok-kalangan sosial yang ada bersifat menyilang (berpotongan). Artinya, keanggotaan dalam kalangan sosial tersebut memiliki latar belakang ras, suku bangsa, ataupun agama yang berlawanan-beda.

2. Sebuah struktur sosial dikatakan consolidated bila terjadi tumpang tindih parameter (patokan) dan menjadikan penguatan identitas keanggotaan dalam suatu kalangan sosial.

 

Menurut Nasikun, dalam konteks Indonesia, struktur sosial mampu dilihat secara horizontal dan vertikal. Secara horizontal, struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial menurut perbedaan suku bangsa, agama dan adab. Secara vertikal, struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan sosial.

 

Dalam banyak literatur, struktur sosial horizontal disebut diferensiasi sosial, sedangkan struktur sosial secara vertikal disebut stratifikasi social.

1. Diferensiasi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial yakni penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang lazimnya sama atau sejajar. Jenis diferensiasi antara lain:

a. Diferensiasi ras

Ras adalah sebuah kalangan insan dengan ciri-ciri fisik bawaan yang serupa. Secara umum, insan mampu dibagi menjadi 3 kelompok ras, adalah Ras Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia tergolong dalam ras Mongoloid.

b. Diferensiasi suku bangsa

Suku bangsa yaitu klasifikasi yang lebih kecil dari ras. Indonesia tergolong negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera sampai papua.

c. Diferensiasi klen

Klen merupakan kesatuan keturunan, akidah, dan tradisi. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, adalah:

a. Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal)

Contohnya yang terdapat pada penduduk Minangkabau.

b. Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)

Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.

d. Diferensiasi agama

Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Kristen, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan doktrin yang lain.

e. Diferensiasi profesi

Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.

f. Diferensiasi jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dibagi atas pria dan wanita yang mempunyai derajat yang serupa.

 

2. Stratifikasi Sosial

Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial yaitu struktur dalam penduduk yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.

Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.

Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.

Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial mampu dibagi menjadi 3:

1) Stratifikasi Sosial Tertutup

Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)

2) Stratifikasi Sosial terbuka

Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada penduduk modern.

Bentuk-bentuk mobilitas sosial:

a. Mobilitas Sosial Horizontal

Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melaksanakan mobilitas.

b. Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial yang terjadi menimbulkan terjadinya pergeseran status dan kedudukan individu.

Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:

1) Vertikal naik

Status dan kedudukan individu naik sehabis terjadinya mobilitas sosial tipe ini.

2) Vertikal turun

Status dan kedudukan individu turun sehabis terjadinya mobilitas sosial tipe ini.

c. Mobilitas antargenerasi

Ini mampu terjadi jikalau melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berlainan.

3) Stratifikasi Sosial Campuran

Hal ini mampu terjadi bila stratifikasi sosial terbuka berjumpa dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia mesti beradaptasi kepada dua stratifikasi yang beliau anut.

 

Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:

a. Dasar ekonomi

Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, penduduk dibagi menjadi:

1) Golongan Atas

Termasuk kelompok ini ialah orang-orang kaya, usahawan, penguasan atau orang yang mempunyai penghasilan besar.

2) Golongan Menengah

Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;

3) Golongan Bawah

Terdiri dari buruh tani dan budak.

b. Dasar pendidikan

Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi paling rendah, berturut-turut hingga orang yang mempunyai pendidikan tinggi.

c. Dasar kekuasaan

Stratifikasi jenis ini bekerjasama bersahabat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas ihwal stratifikasi sosial menurut kekuasaan tampakdalam dunia politik.

 

Dampak adanya stratifikasi sosial:

a. Dampak Positif

Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan mutu dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.

b. Dampak Negatif

Dapat mengakibatkan kesenjangan sosial

 

Demikian pembahasan kita wacana Pengertian Struktur Sosial, Ciri Struktur Sosial, Fungsi Struktur Sosial dan Bentuk Struktur Sosial. Semoga ada manfaatnya.



= Baca Juga =




Sumber https://forumgurunusantara.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)