Selasa, 17 Maret 2020

Tips Memaksimalkan Uefi Bios Dalam Pc - Bagian 1

Pada beberapa waktu yang kemudian, Tekno Jempol telah membahas apa itu UEFI BIOS dan fungsinya dalam suatu tata cara komputer. Dan mirip yang kalian ketahui, dalam UEFI BIOS terdapat aneka macam menu yang dipakai untuk mengatur semua perilaku dan kinerja PC. Kali ini, Tekno Jempol akan memperlihatkan kiat untuk mengoptimalkan pengaturan dalam hidangan UEFI BIOS. Cara setting UEFI BIOS sangat menarik. UEFI BIOS sendiri mempunyai banyak sekali sajian. Menu tersebut terkadang memiliki nama atau penampilan yang berbeda, tergantung motherboard yang dipakai. Meski begitu, pada umumnya fungsinya tidak jauh berlainan. Beberapa vendor   motherboard  mirip Asus, Gigabyte, MSI, dan ASRock lazimnya juga menambahkan hidangan-menu khusus yang unik dengan tujuan membuat lebih mudah optimalisasi. Mengingat banyaknya hidangan, tidak semua hidangan atau fitur dalam UEFI BIOS yang mau dibahas dalam artikel ini. Hanya sajian dan fitur penting yang diperkirakan mampu menciptakan kinerja PC terbaik saja yang akan dibahas. Selain itu, sajian yang dibahas juga tidak dibedakan berdasarkan jenis motherboard yang dipasang atau komputer yang dipakai. Berikut ini kiat mengoptimalkan UEFI BIOS pada PC Cara masuk ke dalam hidangan UEFI BIOS sangat gampang. Kalian cukup menekan tombol tertentu pada keyboard begitu PC dinyalakan. Tombol-tombol ini biasanya akan ditampilkan pada layar monitor saat proses POST . Jika tidak menemukannya, kalian mampu mencarinya dalam buku manual motherboard yang dipakai. Umumya, tombol untuk masuk ke dalam menu UEFI BIOS diantaranya tombol Delete, Esc, F2, atau F12. Main Merupakan menu utama dalam UEFI BIOS. Di sini terdapat berita dasar ihwal sistem komputer yang dipakai. Salah satu fitur penting dalam hidangan utama ini adalah sistem penanggalan. Jika kalian menginstall metode operasi, fitur penanggalan ini akan disinkronkan dengan penanggalan (jam dan tanggal) dalam sistem operasi tersebut. Halaman utama UEFI BIOS. Credit : ami.com Fitur penanggalan ini mampu kalian ubah sesuai jam atau waktu yang bahu-membahu dengan memakai tombol arah dan tombol angka. Informasi yang tak kalah penting yang lain yakni spesifikasi processor dan kapasitas memori RAM yang terdeteksi pada tata cara. Pada beberapa motherboard , menu ini diberi label System Information atau Standard CMOS Features. Hyper-Threading Technology (HTT)/Simultan Multi-Threading (SMT) Fitur ini memungkinkan setiap core dalam processor bisa mengeksekusi 2 proses / threads sekaligus. Dengan begitu, kinerja processor menjadi lebih efisien. Mengatur fitur ini dalam posisi Enable akan mengembangkan kinerja PC khususnya dikala multitasking dengan cukup signifikan. Namun untuk mengaktifkan fitur ini, kalian mesti memakai processor yang telah mendukung fitur tersebut mirip seri Intel Core i7 dan AMD Ryzen 7. Jika processor tidak mendukung, tentu fitur tersebut tidak akan berfungsi. Fitur Hyper-Threading atau Simultan Multi-Threading ini sudah kompatibel dengan berbagai macam tata cara operasi modern seperti Windows XP dan di atasnya serta banyak sekali distro Linux. Baca juga :  Begini Spesifikasi AMD Ryzen, Processor Kencang Dengan Harga Murah! CPU Cores Number/Active Core Menu untuk mengontrol jumlah core yang aktif dalam processor . Fitur ini biasanya disokong oleh processor yang mempunyai jumlah core lebih dari empat. Agar kinerja PC tetap maksimal, fitur ini mesti diset dalam nilai sesuai jumlah core maksimal yang dimiliki oleh processor . Dengan begitu, proses eksekusi processor bisa lebih efisien. Turbo Boost/Turbo Core Teknologi yang mampu memajukan frekuensi kerja processor di atas patokan atau di atas kecepatan default. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kinerja komputer secara signifikan dengan tetap menyesuaikan batas-batas suhu, voltase, dan kemampuan maksimal processor yang terpasang. Untuk dapat merasakan teknologi ini, kalian harus menggunakan processor yang sudah mendukung teknologi tersebut mirip seri Intel Core i5, i7, Seri AMD APU, FX, dan Ryzen. Agar metode tetap optimal, set sajian tersebut pada posisi Auto . Jika memang processor sudah mendukung teknologi tersebut, tidak ada salahnya bila diset pada posisi Enable . CPU Configuration. Credit : techspot.com Base Clock (BCLK)/Bus Speed Processor melakukan pekerjaan sesuai frekuensinya dalam satuan Gigahertz (GHz). Frekuensi ini merupakan hasil perkalian dari Base Clock dengan nilai Multiplier . Base clock ialah nilai frekuensi persyaratan yang digunakan untuk menentukan frekuensi kerja sistem secara keseluruhan. Umumnya, base clock memiliki nilai sekitar 100 MHz. Pada kebanyakan motherboard , pergeseran nilai base clock berada pada posisi Auto . Tapi, mampu dikerjakan pergantian secara manual dengan memasukkan nilai tertentu. Perubahan nilai base clock tidak hanya besar lengan berkuasa pada frekuensi processor saja, tapi juga pada frekuensi memori RAM. Untuk mengoptimalkan kinerja PC, semestinya base clock tetap pada posisi kriteria. Kemampuan pergeseran nilai base clock bergantung pada motherboard yang dipakai. Multiplier Beberapa motherboard mempunyai penamaan yang berlawanan pada fitur ini. Ada yang memakai ungkapan CPU Ratio , ada juga yang menggunakan nama Clock Ratio , sementara lainnya tetap memakai istilah multiplier . Ratio atau multiplier ini merujuk pada nilai aspek pengali untuk menerima frekuensi kerja processor . Sebagai pola, Intel Core i7-6700K memiliki kecepatan frekuensi 4300 MHz atau 4,3 GHz. Jika base clock yang dipakai oleh metode tersebut sebesar 100 MHz, maka ratio multiplier pasti memiliki nilai 43 (43 x 100 MHz = 4300 MHz). Fitur multiplier ini tergolong pribadi karena hanya tersedia pada processor dengan kemampuan overclock . Menu multiplier juga cuma ada pada motherboard kelas high-end yang telah mendukung acara overclocking . Dengan adanya fitur multiplier , kecepatan frekuensi processor pasti bisa dimaksimalkan. Memory Configuration. Credit : techspot.com Memory Clock/DRAM Frequency Menu untuk memperlihatkan kecepatan frekuensi kerja dari memori RAM. Secara default, biasanya motherboard memakai pilihan Auto untuk menerima nilai frekuensi yang terdeteksi. Perubahan frekuensi memori RAM dapat dilakukan secara manual mirip dengan merubah frekuensi base clock , mengubah memori multiplier , atau menggunakan pilihan frekuensi yang telah ditawarkan. Untuk mengoptimalkan kinerja memori RAM, pastikan kalian memakai frekuensi maksimal yang dapat didukung. Misalnya, kalau menggunakan memori RAM DDR4 2133, maka kecepatan frekuensi yang dipilih yakni 2133 MHz. Biasanya, pada motherboard kelas low-end , kecepatan frekuensi memori RAM dibatasi pada nilai kriteria paling rendah. Baca juga :  Memahami Fungsi dan Cara Kerja Memori RAM Pada Komputer Timing Mode Selain kecepatan frekuensi, yang mempengaruhi kinerja suatu memori RAM yakni aspek timing . Timing pada memori RAM merupakan representasi dari proses yang kompleks dalam suatu RAM saat melakukan pekerjaan . Nilai timing yang disokong oleh memori RAM lazimnya tersedia pada label spesifikasi modul. Secara default , mode timing diset pada posisi otomatis ( Auto ). Namun, banyak juga motherboard yang memungkinkan pengaturan timing secara manual. Tujuannya, semoga kalian mampu mengoptimalkan kinerja memori RAM yang dipakai. Timing pada memori RAM lazimnya diketahui dalam bentuk 4 bagian angka yang ditulis berurutan ialah CL, TRCD, TRP, and TRAS. Terkadang beberapa memori RAM juga mencantumkan angka kelima yang disebut sebagai Command Rate. Contoh timing pada memori RAM contohnya 7-8-8-24. Anggap suatu RAM berbentuk seperti tabel yang mempunyai kolom dan baris dan didalamnya terdapat ruang untuk menyimpan aneka macam data CL atau CAS Latency ialah nilai waktu yang diharapkan RAM untuk menanggapi perintah dari processor. Makin kecil nilai CL, maka kinerja RAM akan kian baik. CL yakni angka yang terpenting pada kinerja memori RAM dibanding angka-angka lain pada timing memori. Jika kalian memakai modul memori RAM yang bermutu tinggi, tidak ada salahnya untuk memakai nilai CL paling kecil. Dengan begitu, proses saluran data dari dan ke memori bisa lebih cepat. TRCD atau " RAS to CAS delay " merupakan waktu yang diharapkan RAM untuk melakukan aktivasi antara baris dan kolom dikala pemrosesan data. Makin kecil nilai TRCD, aktivasi sebelum pemrosesan data pada memori RAM akan kian cepat. TRP atau " RAS precharge " yaitu waktu yang diperlukan RAM untuk melaksanakan perpindahan ke baris berukutnya. Makin kecil nilainya, kian cepat tampilan sebuah RAM tRAS atau " active to precharge delay " ialah waktu yang dibutuhkan RAM untuk menunggu aba-aba selanjutnya masuk sesudah kode sebelumnya selesai dilakukan. Nilai tRAS setidaknya berbentukpenjumlahan dari ketiga nilai timing sebelumnya (karena merupakan proses terakhir setelah melalui ketiga proses sebelumnya) dengan toleransi beberapa clock cycle. Seperti pada acuan timing sebelumnya : 7+8+8 = 23. Nilai TRAS 23+1 = 24. Penambahan nilai 1 bermaksud untuk stabilitas. Sebab jika nilai pada timing melebihi batas kesanggupan memori RAM, hasilnya pemrosesan data dapat terganggu yang berujung error pada tata cara. Command Rate (CMD) merupakan waktu yang dibutuhkan saat pertama kali memori RAM aktif. Secara default , CMD umumnya dikontrol pada nilai 1T yang ialah waktu jeda tercepat. Sama seperti nilai yang lain, semakin kecil angka CMD berarti semakin cantik kinerja suatu memori RAM. eXtreme Memory Profile (XMP) Beberapa modul memori RAM mempunyai profil khusus yang dinamakan XMP. XMP berisi informasi penting mengenai memori RAM seperti frekuensi optimal dan timing tercepat yang mampu didukung. Jika XMP diaktifkan atau dikontrol pada posisi Enable , maka memori RAM akan memakai pengaturan paling maksimal. Sebagai informasi, banyak motherboard yang secara default menggunakan pengaturan standar meski memori RAM yang digunakan bisa melakukan pekerjaan dengan optimal. XMP lazimnya tersedia pada modul memori RAM kelas premium. Bersambung ke bagian ke dua...
Sumber http://teknojempol.blogspot.com


EmoticonEmoticon