Kita sudah mengetahui bahwa zaman terus bertambah maju, hal ini bisa diukur melalui kehebatan teknologi yang kita rasakan ketika ini. Tanpa internet, ponsel pintar tidak akan berlawanan dengan ponsel kala lampau yang hanya bisa mengantarpesan atau menelepon saja. Mulai dari 1G yang cuma bisa menelepon biasa saja, lalu 2G atau yang biasa diketahui dengan GSM yang kemudian berubah menjadi GPRS dan EDGE yang sudah mulai mampu mengakses Internet dan mengirim MMS dan sebagainya, kemudian timbul jaringan 3G sebagai evolusi dari jaringan 2G yang sudah mulai bisauntuk video streaming dan video calling dan 4G atau biasa disebut LTE yang sampai dikala ini masih kita rasakan dan menjadi standar dalam telekomunikasi dunia. Tak ayal jaringan yang bantu-membantu kita sudah tunggu kehadirannya adalah 5G. Jaringan 5G ( Fifth Generation ), jaringan generasi ke-5 memang diklaim bisa mentransfer data sampai 1GB/s tetapi juga tidak hanya berkonsentrasi pada user experience adalah hanya mengembangkan kecepatan internet, melainkan juga konektivitas antara perangkat. Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay Sebelum Indonesia mengimplementasikan jaringan 5G, pemerintah dan operator setempat berupaya meratakan jaringan 4G ke seluruh daerah Indonesia apalagi dahulu semoga mampu dirasakan dan dimanfaatkan dengan baik alasannya ketika ini jaringan 4G juga menjadi kriteria bagi telekomunikasi dunia. Pada tahun 2015 lalu Indonesia mulai melaksanakan penataan 4G LTE pada frekuensi 1.800 Mhz dan ini telah mencapai kata tuntas. (KOMINFO : 2016). Memang persiapan untuk mengimplementasikan jaringan 5G ini berlawanan dengan generasi yang sebelumnya, pola seperti Indonesia ketika mengimplementasikan jaringan 4G yang begitu cepat, karena jaringan 5G ini juga bergantung terhadap kesesuaian periode depan teknologi industri 4.0 alasannya akan percuma bila 5G sudah hadir tetapi perangkat tidak mendukung jaringan 5G, selain itu pengguna internet Indonesia rata-rata masih banyak yang konsumtif dibandingkan yang produktif, hal ini pasti mencampakkan kesempatan untuk meningkatakan perekonomian Indonesia. Pun teknologi bukanlah hal satu-satunya yang menjadi pola bangsa Indonesia untuk mengimplementasikan jaringan 5G, namun juga ada beberapa hal yang harus diselesaikan secara bersama seperti kesiapan industri, regulasi dan ekosistem penduduk . Terlebih lagi di tengah pandemi seperti ini investasi untuk mengomersialkan jaringan 5G mungkin akan sedikit diundur alasannya mengingat perekonomian Indonesia yang sedang menurun. Namun, siapa sangka jika hal ini menjadi kejutan untuk bangsa Indonesia untuk membalikan perekonomian Indonesia di periode mendatang alasannya adalah sejak pandemi ini semua dilaksanakan secara daring dan sangat membutuhkan jaringan yang kuat dan stabil. Ini mampu menjadi serangan balik untuk menjadikan negara kita sejahtera di jangka waktu tertentu. Daftar rujukan Hendraningrat, K.D dan Denny, Setiawan. (2017). Roadmap Broadband Indonesia Menuju Era Teknologi 5G. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Islami, Nur. (2017). Menakar Kesiapan Indonesia Dalam menyambut Jaringan 5G. Dikutip 1 Juni 2020. Diakses dari : https://kominfo.go.id/content/detail/10342/menakar-kesiapan-indonesia-menyambut-jaringan-5g/0/sorotan_media/ Islami, Nur. (2017). Ekosistem Indonesia Belum Siap Adopsi 5G. Dikutip 1 Juni 2020. Diakses dari : https://www.kominfo.go.id/content/rincian/10351/pemerintah-ekosistem-indonesia-belum-siap-adopsi-5g/0/sorotan_media/ Kurnia, Devy. (2015). Jaringan 5G Akan Diterapkan 2020. Dikutip 1 Juni 2020. Diakses dari : https://www.kominfo.go.id/content/rincian/6318/jaringan-5g-akan-diterapkan-2020/0/sorotan_media/ Yusuf. (2020). Lewat Live Instagram, Menkominfo Jelaskan Opsi Frekuensi 5G. Dikutip 1 Juni 2020. Diakses dari : https://www.kominfo.go.id/content/detail/26008/melalui-live-instagram-menkominfo-jelaskan-opsi-frekuensi-5g/0/berita_satker/ Artikel kiriman : Halim Fahmana Domisili : Kota Jakarta Barat Blog : limlaucen.blogspot.com Sumber http://teknojempol.blogspot.com
Senin, 23 Maret 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon