Minggu, 26 September 2021

Lumdes Harus Dibangkitkan Kembali

Sampurasun ... LUMDES harus dibangkitkan kembali MANGYONO.com - LUMDES (Lumbung Desa) atau disebut juga Lumbung padi atau ada yang menyebutnya dengan lumbung paceklik merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita yang sudah terbentuk sejak ratusan tahun yang kemudian yang  sekarang sudah mulai luntur ditelan jaman. Jarang sekali petani bahkan desa yang mempunyai lumbung desa sebagai cadangan pangan ketika paceklik. Lumbung desa selain berfungsi selaku cadangan pangan disaat paceklik juga mempunyai nilai-nilai kegotong royongan yang tinggi. Kita tau betul bahwa hidup ini mesti mempertimbangkan hari esok sehingga akan memiliki jiwa menabung meskipun cuma berbentuk gabah. Namun jauh didalamya terkandung nilai berhemat. Petani bahu-membahu menyisakan hasil panennya sebagian dalam bentuk gabah selaku cadangan pangan mereka disaat paceklik.   Lumbung padi MANGYONOcom dengan wajah baru Budaya lumbung padi kalah bersaing dengan budaya kredit bank .. Terutama "bank Emok" yang makin menguasai keadaan. Petani disaat paceklik akan meminjam duit dari bank kemudian akan mengembalikannya disaat panen dengan suplemen bunga. Keterpurukan petani akan  "Katurug katutuh" dengan anjloknya harga jual gabah disaat demam isu panen tiba yang senantiasa lebih rendah dibanding dengan harga jual gabah yang ditetapkan oleh pemerintah. Keterbatasan keuangan petani akan menjadikan ketidakberdayaan, dilematis memang. Dalam kondisi harga gabah murah yang sebaiknya mereka menunda menjual hasil panen, namun mereka tidak berdaya alasannya adalah kebutuhan hidup yang makin "nyekek beuheung". Mau tidak mau hasilnya petani harus memasarkan hasil panennya bahkan sebelum panen kadang kala mereka mesti melepas hasil panen mereka ke tangan tengkulak. Bagaimanapun juga budaya lumbung desa harus dibangkitkan kembali alasannya adalah ini merupakan warisan nenek moyang yang mempunyai nilai luhur dan faedah yang tinggi. Betapa pentingnya eksistensi lumbung padi selaku penopang kesejahteraan petani di sebuah desa.
Sumber https://mangyono.blogspot.com


EmoticonEmoticon