Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; Sampurasun ... Cerita Perjalanan Karier Lesti Kejora Dari Gadis Desa Hingga Jadi Pedangdut Ibu Kota Lestyani Andryani atau yang sekarang lebih dikenal dengan Lesty Kejora merupakan pedangdut asal Cianjur, Jawa Barat.. Lesty lahir pada tanggal 5 Agustus 1999 di Cianjur Anak pasangan Endang Mulyana dan Sukartini ini terkenal setelah berhasil menjuarai ajang bakat pencarian bintang dangdut D Academy Indosiar pada tahun 2014. Dia merupakan juara ajang pencarian bakat D'Academy musim pertama yang ditayangkan di Indosiar. Ia juga dikenal memiliki cengkok vokal yang khas dan suara yang menggelegar dalam setiap penampilannya. Cerita Perjalanan Karier Lesti Kejora Dari Gadis Desa Hingga Jadi Pedangdut Ibu Kota Di usianya yang terbilang masih sangat muda, Lesti telah banyak menorehkan prestasi, diantaranya menjadi Pendatang Baru Wanita Terpopuler Indonesian Dangdut Awards 2015 dan Penyanyi Dangdut Wanita Paling Ngetop SCTV Music Euwords 2016. Namun sebelum setenar sekarang, kehidupan Lesti dahulu sangatlah sederhana. Penasaran kan bagaimana perjalanan gadis desa ini hingga jadi penyanyi dangdut ibu kota Inilah perjalanan Lesti….. Lahir dari ayah bernama Endang Mulyana dan ibu Sukartini, Lesti adalah seorang gadis biasa yang hidup sederhana di desa yang dipandang sebelah mata oleh tetangganya. Sejak usia empat tahun, Lesti sudah belajar menyanyi lagu-lagu tradisional Sunda atau Sinden. Meski tak tahu bakatnya diturunkan dari siapa, menyanyi adalah kesehariannya. Lesti mulai bernyanyi dangdut dari panggung ke panggung sejak kelas 2 SD (usia 8 tahun). Pada usia 14 tahun, waktu masih duduk di bangku kelas 2 SMP di Cianjur, Lesti mengikuti audisi D'Academy di Bandung dan ia akhirnya mendapatkan Golden Ticket untuk langsung mengikuti konser nominasi di studio Indosiar. Endang pun mengucap syukur karena Lesti mampu melewati setiap babak dalam kontes tersebut. Sejak berangkat ke Jakarta, ia tak menyimpan harapan muluk-muluk. Tak terbersit di benaknya bahwa kehidupannya akan berubah drastis. Bisa pentas di atas panggung besar dengan pakaian mewah nan gemerlap, dielu-elukan penonton dengan berbagai atribut dukungan bagi dirinya merupakan hal-hal yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Setelah melalui babak demi babak di panggung D'Academy, akhirnya Lesti dinobatkan menjadi juara 1 di konser kemenangan setelah mengalahkan pesaingnya Aty dari Selayar. Mengungkapkan kebahagiaannya, Lesti tak menyangka dirinya dinobatkan sebagai bintang dangdut masa depan. Pasalnya, ketika mengikuti audisi ia melihat banyak peserta yang jauh lebih dewasa dengan talenta yang menurutnya lebih baik darinya. Di panggung konser kemenangan itu, Lesti menerima hadiah uang tunai senilai 100 juta dan sebuah mobil. Tentu hal itu tak pernah dibayangkan Lesti dan keluarganya, mengingat kehidupan mereka yang sederhana di kampung halaman. Di malam itu pula, ia berkesempatan merilis single terbarunya yang berjudul "Kejora" ciptaan Nur Bayan dan seketika riuhnya eforia para pendukungnya menggema. Mereka menyuarakan kemenangannya. Di balik luapan rasa bahagianya, ada sepotong harapan mulia di hati Lesti. Hadiah uang tunai yang diperolehnya sedianya akan digunakan untuk keperluan keluarga dan pengobatan sang ayah, yang menderita kanker sejak Lesti berusia 2 tahun. Setelah menjuarai ajang tersebut, Lesti mengeluarkan debut single Kejora yang diciptakan oleh Nur Bayan dan dirilis pada tahun 2014 sebagai lagu kemenangannya di ajang pencarian bakat tersebut. Setelah menjuarai D'Academy, ia dikontrak oleh label rekaman Trinity Optima Production. Kariernya pun semakin meningkat di dunia tarik suara dan ia sempat membintangi beberapa judul film televisi Pada akhir tahun 2015, Lesti juga berkesempatan mewakili Indonesia di kompetisi besar D'Academy Asia. Hal ini sontak membuat semangatnya tumbuh lantaran sudah lama ia merindukan suasana karantina. Akhirnya setelah lolos dari babak demi babak, ia keluar sebagai juara ke 2 setelah dikalahkan pesaingnya Danang yang juga berasal dari Indonesia. Ia juga berhasil merebut hadiah uang tunai sebesar 100 juta dan sebuah single berjudul "Zapin Melayu" yang diciptakan langsung oleh Pak Ngah, salah satu juri dan komposer ternama dari negara Malaysia. Seusai menjadi juara. Pada 19 Februari 2016, Lesti mengeluarkan single kedua berjudul Zapin Melayu yang diciptakan oleh Pak Ngah salah satu juri ajang pencarian bakat D'Academy Asia asal negara Malaysia. Setelah mendulang kesuksesan sebagai penyanyi dangdut muda, Lesti akhirnya merenovasi rumah "gubuk"nya di Cianjur dan membeli rumah baru di Tangerang Selatan. Rumah baru tersebut dibeli sebagai tempat tinggalnya bersama keluarga kecilnya selama berkarier di Jakarta. Pada tahun 2017, Lesti kembali menorehkan prestasi di industri musik dangdut Indonesia. Anugerah Musik Indonesia menganugerahi Lesti sebagai Artis Solo Wanita Dangdut Terbaik. Jangan lupa ya lihat vidionya --> Sumber https://mangyono.blogspot.com
Kamis, 26 November 2020
Kisah Perjalanan Karier Lesti Kejora Dari Gadis Desa Sampai Jadi Pedangdut Ibu Kota
Diterbitkan November 26, 2020
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon