Selasa, 20 Oktober 2020

Cara Menjawab Pertanyaan Sukar Dari Anak Balita

Ini berita mempesona yang dikutip dari http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/ perihal Cara Menjawab Pertanyaan Sulit Dari Anak Balita  yang ditulis oleh Dra.Rahmitha, S.Psi, dari Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (Penulis buku “Seri Bacaan Orang Tua: Cara Jitu Menjawab Pertanyaan Anak yang diterbitkan oleh Ditjen PAUD dan Dikmas, Kemendikbud tahun 2011)




Ibu dan Bapak, berbanggalah kalau anak Anda yang masih berusia balita (di bawah lima tahun). Pasalnya, melalui mengajukan pertanyaan itu anak mencar ilmu menyebarkan perbendaharaan kata dan membangun kemampuan berpikirnya.

Kemampuan berpikir anak wajar , artinya tidak mengalami gangguan/keterlambatan pertumbuhan, mempunyai teladan yang khas. Anak mulai mempertanyakan hal-hal di sekitarnya  lewat pertanyaan “apa”. Selanjutnya, dengan bertambahnya usia dan kesanggupan berpikirnya, anak mencoba bertanya “mengapa” hingga pada pertanyaan “bagaimana”.

Untuk pertanyaan “apa”, tidak sulit bagi ibu dan ayah menjawabnya. Tak demikian untuk menerangkan pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”, ibu dan ayah memerlukan argumentasi dalam menjawabnya. Penting untuk menawarkan klarifikasi secara sederhana saja tetapi masuk logika.

Ada beberapa cara yang bisa dicoba Ibu dan Bapak untuk menjawab pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”. di antaranya:

1.   Memberikan respons/tanggapan secepat mungkin. Ketika anak mengajukan pertanyaan, segeralah menjawabnya. Jangan menyia-nyiakan rasa ingin tahu dan peluang emas anak untuk mencar ilmu sesuatu.

2.   Menyediakan balasan yang sesuai dengan kemampuan berpikir anak.

3.   Berikan pertanyaan yang terkait dengan apa yang sedang anak tanyakan atau amati. Siapkan pertanyaan pancingan agar anak mau menjawab secara lebih lengkap.

4.   Berikan tanggapan sebatas yang ditanyakan. Jawaban yang panjang lebar mampu membuat anak bingung.

5.   Lakukan kontak mata saat berbicara dengan anak. Usahakan untuk menyesuaikan dengan tingkat penglihatan anak. Bila perlu, berjongkoklah ketika mengatakan dengan anak, sehingga beliau mampu melihat mata kita dan sebaliknya.

6.   Jika orangtua tidak mampu menjawab, coba cari balasan dengan berusaha bareng anak, sehingga anak juga berguru bagaimana mencari sumber balasan. Jangan asal menjawab karena belum dewasa mampu salah mengetahui. 


(Sumber: dari http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/)




= Baca Juga =




Sumber https://carahiba.blogspot.com


EmoticonEmoticon