
Self Check Up Apakah Anda Terkena Virus Corona (Covid-19). Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang metode pernapasan. Penyakit alasannya bisul virus ini disebut COVID-19. Virus Corona mampu menjadikan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih diketahui dengan nama virus Corona adalah jenis gres dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini mampu menyerang semua orang, baik bayi, belum dewasa, orang sampaumur, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Virus Corona makin mencemaskan, ratusan orang telah terserang. Praktis-mudahan tidak semakin banyak. Namun, bagi Anda yang merasak ragu dan ingin menjajal cek kesehatan. Ada baiknya Ada menjajal melaksanakan investigasi mandiri apakah Anda tertular Virus Corona atau tidak. Bagi yang hendak mencoba, silahkan kerjakan Self Check Up Apakah Anda Terkena Virus Corona (Covid-19) lewat Aplikasi Self Check Up COVID-19 milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur di bawah ini.
Gejala COVID-19 yang paling umum yaitu demam, kecapekan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini umumnya ringan dan mulai secara sedikit demi sedikit. Beberapa orang terinfeksi tetapi tidak mengalami tanda-tanda apa pun dan merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan COVID-19 sakit parah dan mengalami kesusahan bernapas. Orang yang lebih renta, dan mereka yang memiliki persoalan medis yang mendasarinya seperti tekanan darah tinggi, dilema jantung atau diabetes, lebih mungkin untuk membuatkan penyakit serius. Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mencari perhatian medis.
Cara penyebaran virus corona. Orang dapat menangkap COVID-19 dari orang lain yang memiliki virus. Penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau lisan yang menyebar dikala seseorang dengan COVID-19 batuk atau buang napas. Tetesan ini mendarat pada benda dan permukaan di sekeliling orang tersebut. Orang lain lalu menangkap COVID-19 dengan menyentuh benda atau permukaan ini, lalu menjamah mata, hidung, atau lisan mereka. Orang-orang juga mampu menangkap COVID-19 bila mereka menghirup tetesan dari seseorang dengan COVID-19 yang batuk atau mengeluarkan tetesan. Inilah sebabnya mengapa penting untuk tinggal lebih dari 1 meter (3 kaki) dari orang yang sakit.
Studi sampai dikala ini menunjukkan bahwa virus yang menimbulkan Coronona (COVID-19) terutama ditularkan melalui kontak dengan tetesan pernapasan daripada lewat udara. Cara utama penyebaran penyakit ini yaitu lewat tetesan pernapasan yang dikeluarkan oleh seseorang yang batuk. Risiko terkena COVID-19 dari seseorang tanpa gejala sama sekali sangat rendah. Namun, banyak orang dengan COVID-19 cuma mengalami gejala ringan. Ini terutama benar pada tahap permulaan penyakit. Karena itu dimungkinkan untuk menangkap COVID-19 dari seseorang yang, misalnya, cuma batuk ringan dan tidak merasa sakit. WHO sedang menilai observasi yang sedang berjalan pada periode transmisi COVID-19 dan akan terus menyebarkan temuan modern.
Studi sampai dikala ini menunjukkan bahwa virus yang menimbulkan Coronona (COVID-19) terutama ditularkan melalui kontak dengan tetesan pernapasan daripada lewat udara. Cara utama penyebaran penyakit ini yaitu lewat tetesan pernapasan yang dikeluarkan oleh seseorang yang batuk. Risiko terkena COVID-19 dari seseorang tanpa gejala sama sekali sangat rendah. Namun, banyak orang dengan COVID-19 cuma mengalami gejala ringan. Ini terutama benar pada tahap permulaan penyakit. Karena itu dimungkinkan untuk menangkap COVID-19 dari seseorang yang, misalnya, cuma batuk ringan dan tidak merasa sakit. WHO sedang menilai observasi yang sedang berjalan pada periode transmisi COVID-19 dan akan terus menyebarkan temuan modern.
Sumber https://forumgurunusantara.blogspot.com
EmoticonEmoticon