Kuesioner merupakan salah satu instrumen atau alat pengumpul data yang paling biasa digunakan dalam observasi kuantitatif. Kuesioner dikatakan pantas (valid) apabila bisa mengukur atau menggambarkan variabel yang akan diteliti secara akurat dan tepat. Jika kuesioner sebagai alat mengumpul data tergolong kategori tidak layak, maka data yang diperoleh dari penyebaran kuesoner tersebut tidak akan mampu mengukur variabel observasi secara akurat. Sehingga, kesimpulan observasi yang dihasilkan dari kuesioner tersebut menjadi tidak sesuai dengan kenyataan yang bahu-membahu (diragukan).
Untuk mengenali kelayakan atau keampuhan suatu kuesoner, maka seorang peneliti terlebih dulu harus melakukan pengujian validitas dan relibilitas terhadap butir-butir soal yang terdapat dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitiannya. Kuesioner yang layak yaitu kuesioner yang valid dan reliabel.
Validitas ialah sebuah ukuran yang menunjukkan tingkat kelayakan atau keampuhan suatu kuesioner. Semakin tinggi tingkat kevalidan suatu butir kuesioner maka artinya kuesioner tersebut layak digunakan sebagai alat (instrumen) pengumpul data penelitian. Ada beberapa cara untuk mengukur validitas kuesioner, salah satunya yaitu dengan memakai teknik corrected item total correlation. Baca juga: Cara melaksanakan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS
Contoh Kasus Uji Validitas Kuesioner dalam Penelitian
Seorang mahasiswa akan melaksanakan penelitian dalam skripsinya berjudul efek kompetensi kepada kinerja karyawan pada PT . Dari judul di atas, maka dapat kita indentifikasi bahwa ada dua variabel yang diteliti oleh mahasiswa tersebut. Pertama ialah kompetensi selaku variabel independent atau X dan kinerja sebagai variabel dependent atau Y. Untuk mengukur kedua variabel tersebut maka peneliti menciptakan suatu instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner untuk masing-masing variabel menurut indikator variabel tersebut. Selanjutnya, kedua kuesioner tersebut dibagikan terhadap 20 orang karyawan (responden observasi). Adapun tabulasi data tanggapan ke-20 orang karyawan PT untuk variabel kompetensi dan kinerja mampu kita lihat pada gambar tabel di bawah ini.
[Download Data Excel dan SPSS lengkap]
Keterangan: kuesioner observasi menggunakan skala likert dengan pertanyaan favorable (aktual) dengan patokan skor jawaban bernilai 5 artinya sungguh baiklah, 4 artinya oke, 3 artinya netral, 2 artinya tidak setuju, dan 1 artinya sangat tidak setuju. Variabel kompetensi di ukur dengan menggunakan 8 butir soal, sementara variabel kinerja di ukur dengan menggunakan 7 butir soal.
Cara Uji Validitas Kuesioner Teknik Corrected Item Total Correlation dengan SPSS
1. Untuk melaksanakan uji validitas menggunakan teknik corrected item total correlation dengan acara SPSS, langkah awal ialah klik Variable View. Pada bagian Name pertama dan seterusnya tuliskan X.1, X.2, X.3, X.4, X.5, X.6, X.7, X.8, Y.1, Y.2, Y.3, Y.4, Y.5, Y.6, Y.7 (keterangan: X.1 hingga dengan X.8 memperlihatkan banyaknya butir soal untuk variabel kompetensi, sementara Y.1 sampai dengan Y.7 menawarkan banyaknya butir soal untuk variabel kinerja). Selanjutnya pada bagian Decimals ubah menjadi 0. Untuk properti yang lain biarkan tetap default. Tampak di layar.
2. Langkah berikutnya yakni klik Data View, lalu masukkan perolehan skor masing-masing responden untuk variabel X dan variabel Y (mampu dengan cara copy paste dari tabulasi data yang ada di excel atau bisa juga di entri secara manual satu persatu). Tampak di layar.
3. Jika kita telah percaya bahwa data sudah di entry dengan benar di SPSS, langkah berikutnya klik sajian Analyze – Scale – Reliability Analysis…
4. Maka mucul kotak obrolan “Reliability Analysis”, lalu pindahkan butir soal X.1 sampai dengan X.8 ke kolom Items (keterangan: kita akan melakukan uji validitas untuk butir kuesoner untuk variabel kompetensi). Pada bagian “Model” pilih Alpha, lalu klik Statistics…
5. Maka muncul kotak dialog “Reliability Analysis: Statistics”, berikutnya pada bagian “Descriptives for” berikan tanda centang (V) untuk Scale if item deleted, kemudian klik Continue. Tampak di layar.
6. Terkahir klik Ok, maka akan timbul performa output SPSS berjudul “Reliability”, selanjutnya kita tinggal melakukan penafsiran atas hasil output SPSS tersebut.
Interpretasi Output Uji Validitas Corrected Item Total Correlation SPSS
Tabel output pertama “Case Processing Summary”
Tabel output di atas memperlihatkan berita wacana jumlah sampel (n) sebanyak 20 orang karyawan dan valid 100% artinya tidak ada data kosong. Sementara Excluded bernilai 0 alasannya tidak ada data yang dikecualikan atau semua data digunakan dalam analisis.
Tabel output kedua “Reliability Statistics”
Tabel output di atas memberikan informasi mengenai relibilitas (kehandalan) butir soal secara keseluruhan untuk variabel kompetensi (X). Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014: 192), “Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha > 0,60”. Berdasarkan tabel output “Reliability Statistics” di atas diketahui nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,859 > 0,60, maka mampu disimpulkan bahwa butir soal untuk variabel kompetensi (X) secara keseluruhan yaitu reliabel. Sementara N of Items atau banyaknya soal yang di analisis yakni 8 butir soal. Pembahasan lebih lengkap perihal uji reliabilitas cronbach alpha dapat anda simak pada tutorial berikut: Cara Melakukan Uji Reliabilitas Alpha Cronbach’s dengan SPSS
Tabel output ketiga “Item-Total Statistics”
Untuk mengenali apakah butir-butir soal kuesioner untuk variabel kompetensi tersebut valid atau tidak maka kita cukup mengamati nilai yang ada dalam tabel “Corrected Item-Total Correlation”. Dalam uji validitas, nilai corrected item-total correlation ini disebut juga sebagai nilai r hitung. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas yakni selaku berikut.
- Jika nilai r hitung > r tabel product moment maka butir soal kuesioner dinyatakan valid.
- Sementara, kalau nilai r hitung < r tabel product moment maka butir soal kuesioner dinyatakan tidak valid.
Melalui analisis dengan program SPSS maka nilai r hitung sudah kita pahami. Selanjutnya yakni tahap mencari nilai r tabel. Nilai r tabel product moment ini dicari pada distribusi nilai r tabel statistik yang di dasarkan oleh nilai df (degree of freedom) dalam observasi. Rumus df adalah n-2. Dengan demikian sesuai teladan perkara dalam observasi ini maka nilai df = 20-2 = 18. Lihat dalam distribusi nilai r tabel product moment untuk n 18 pada signifikansi 5%. Tampak di layar.
[Donwload distribusi nilai r tabel statistik]
Maka didapatkan nilai r tabel product moment untuk n 18 pada signifikansi 5% adalah sebesar 0,468. Langkah berikutnya kita tinggal membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas corrected item-total correlation. Adapun ringkasan kesimpulan dari uji validitas di atas mampu kita lihat pada tabel berikut ini.
Berdasarkan perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semua butir soal untuk variabel kompetensi (X) yaitu valid. Karena seluruh butir soal valid maka langkah berikutnya kita tinggal melaksanakan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah ke-8 butir soal tersebut handal (terpercaya) atau tidak. Pembahasan perihal ini mampu anda simak pada artikel: Cara Uji Reliabilitas Spearman Brown Split-half dengan SPSS Lengkap
Catatan: Jika ada butir soal yang tidak valid, maka solusinya yaitu mengulangi proses uji validitas teknik corrected item total correlation ini, dengan cara tidak mengikutsertakan butir soal yang tidak valid tersebut (cuma butir soal yang valid saja) ke dalam proses analisis dengan SPSS.
Informasi suplemen: Menurut Jonathan Sarwono (2015: 249) pengambilan keputusan dalam uji validitas corrected item total correlation pada signifikansi 5% mampu di dasarkan pada ketentuan selaku berikut ini.
- Jika nilai r hitung > r kritis 0,30 maka butir soal kuesioner dinyatakan valid.
- Sementara, jika nilai r hitung < r kritis 0,30 maka butir soal kuesioner dinyatakan tidak valid.
Selanjutnya selaku materi latihan, maka anda bisa mempraktekkan sendiri cara uji validitas kuesioner teknik corrected item total correlation dengan SPSS untuk variabel kinerja (Y). Demikian pembahasan kita pada kesempatan kali ini. Semoga tutorial di atas dapat berkhasiat untuk keberhasilan penelitian yang sedang anda lakukan. Terimakasih.
[Kata Kunci Pencarian: Cara Uji Validitas Kuesioner Teknik Corrected Item Total Correlation dengan SPSS, Langkah-langkah Uji Validitas Butir Kuesioner Rumus Corrected Item Total Correlation dengan Program SPSS, Panduan Uji Validitas Corrected Item Total Correlation menggunakan SPSS] - [Referensi: V. Wiratna Sujarweni. 2014. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka gres Press
EmoticonEmoticon