Uji linearitas ialah bagian dari uji perkiraan klasik dalam analisis korelasi dan analisis regresi linear (versi regresi). Sebuah model regresi dikatakan baik atau menyanggupi tolok ukur jika ada korelasi yang linear antara satu variabel independent dengan satu variabel dependent. Linearitas dimaknai sebagai kekerabatan antar variabel seperti garis lurus atau membentuk contoh garis linear. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi yang linear antar variabel ini dapat dilakukan dengan teknik grafik scatter-plot.
Hubungan linear antara variabel independent dengan variabel dependent mampu bersifat aktual atau negatif. Hubungan konkret disebut juga dengan kekerabatan searah. Hubungan nyata antar variabel berarti bahwa kalau variabel independent mengalami kenaikan maka variabel dependent juga akan mengalami kenaikan. Sementara, relasi negatif disebut dengan kekerabatan tidak searah. Hubungan negatif antar variabel memiliki arti bahwa jikalau variabel independent mengalami peningkatan maka variabel dependent akan mengalami penurunan. Atau sebaliknya kalau variabel independent mengalami penurunan maka variabel dependent akan mengalami kenaikan.
Adapun teladan grafik scatter plot yang memberikan arah hubungan linear yang bersifat kasatmata dan negatif antara variabel independent dengan variabel dependent dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Positif
Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini memperlihatkan adanya kekerabatan yang linear dan faktual antara variabel Minat Belajar (X) dengan variabel Prestasi Belajar (Y). Hubungan nyata ini dapat bermakna bahwa bila Minat Belajar siswa mengalami kenaikan maka Prestasi Belajar akan meningkat pula.
Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Negatif
Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk contoh garis lurus dari kanan bawah naik ke kiri atas. Hal ini menunjukkan adanya relasi yang linear dan negatif antara variabel Stres Kerja (X) dengan variabel Kinerja Pegawai (Y). Hubungan negatif ini memiliki arti bahwa jikalau Stres Kerja mengalami kenaikan maka Kinerja Pegawai akan mengalami penurunan dan sebaliknya.
Dasar Pengambilan Keputusan Uji Linearitas Grafik Scatter Plot
Menurut Singgih Santoso (2014: 355), asumsi atau persyaratan linearitas dalam model regresi dibilang sudah terpenuhi jika terdapat contoh yang terperinci dari ploting data untuk menawarkan arah hubungan konkret atau negatif. Sementara jika ploting data tidak membentuk pola yang jelas, maka perkiraan linearitas tidak terpenuhi.
Contoh Soal Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dalam Penelitian
Ada suatu observasi berjudul “Pengaruh minat mencar ilmu terhadap prestasi mencar ilmu pada siswa kelas XI Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Juwiring tahun 2019”. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini memakai analisis regresi linear sederhana yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel minat berguru (X) berpengaruh kepada variabel prestasi berguru (Y). Adapun data variabel minat mencar ilmu (X) di dapatkan dari penyebaran kuesioner atau angket kepada siswa atau responden. Sementara data variabel prestasi berguru (Y) diperoleh dari skor rata-rata nilai raport siswa pada semester 1. Adapun data tabulasi penelitian untuk kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
[Download data excel, input-output SPSS untuk latihan]
Seperti yang telah diterangkan pada bagian awal postingan ini, bahwa syarat atau asumsi penggunaan analisis regresi linear sederhana untuk pengujian hipotesis salah satunya adalah terdapat kekerabatan yang linear antara variabel minat berguru (X) dengan variabel prestasi mencar ilmu (Y). Adapun proses atau langkah-langkah uji linearitas menggunakan grafik scatter plot dengan SPSS yakni sebagai berikut.
Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS
1. Buka program SPSS (dalam praktek kali ini saya menggunakan SPSS model 21) kemudian klik Variable View. Selanjutnya pada baris pertama kolom Name tuliskan “Minat”. Pada bab Label tuliskan “Minat Belajar (X)”. Pada bab Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Berikutnya pada baris kedua kolom Name tuliskan “Prestasi”. Pada bagian Label tuliskan “Prestasi Belajar (Y)”. Pada bagian Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Untuk properti lainnya biarkan tetap default. Tampak di layar.
2. Langkah selanjutnya klik Data View. Maka di layar tampak ada dua variabel dengan nama Minat dan Prestasi. Kemudian masukan data variabel Minat Belajar dan Prestasi Belajar ke SPSS dengan cara entri satu persatu nilai atau skor perolehan masing-masing siswa atau dengan mampu cara copy paste dari tabulasi data yang terdapat dalam file excel. Tampak di layar.
3. Jika data sudah terinput dengan benar ke SPSS, langkah berikutnya klik menu Graphs – Legacy Dialogs – Scatter/Dot…
4. Maka timbul kotak dialog “Scatter/Dot”. Selanjutnya pilih Simple Scatter lalu klik Define. Tampak di layar.
5. Maka muncul kotak obrolan “Simple Scatter”. Selanjutnya masukkan variabel Minat Belajar (X) ke kolom X Axis. Berikutnya masukkan variabel Prestasi Belajar (Y) ke kolom Y Axis. Tampak di layar.
6. Lalu klik Ok untuk mengakhiri perintah. Maka timbul output SPSS dengan judul “Graph”. Selanjutnya kita tinggal menginterpretasikan makna dari output tersebut.
Interpretasi Output Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dengan SPSS
Berdasarkan output “Grafik Scatter Plot” di atas, tampaktitik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini memperlihatkan bahwa ada korelasi yang linear dan nyata antara variabel Minat Belajar (X) dengan variabel Prestasi Belajar (Y). Hubungan aktual ini mempunyai arti bila Minat Belajar siswa mengalami peningkatan maka Prestasi Belajar siswa akan berkembangpula. Karena terdapat relasi yang linear antara variabel Minat Belajar (X) dengan variabel Prestasi Belajar (Y) maka salah satu asumsi atau standar untuk versi regresi dalam observasi di ini sudah tercukupi.
Informasi Tambahan: kekurangan penggunaan grafik scatter plot untuk mendeteksi kekerabatan linear antar variabel terletak pada subjektifitas penafsiran dari hasil atau grafik yang ada. Bisa saja sebuah grafik scatter plot bahwasanya tidak menunjukkan adanya korelasi yang linear, akan namun peneliti tetap berasumsi bahwa grafik scatter plot menawarkan adanya relasi yang linear. Oleh alasannya itu diperlukan alternatif uji lain untuk mendeteksi teladan kekerabatan antar variabel tersebut apakah memang linear atau tidak linear. Salah satu caranya yang paling akurat untuk mendeteksi linearitas antar variabel yaitu menggunakan uji signifikansi (sig.) deviation from linearity. Adapun tindakan uji tersebut dapat di simak pada bimbingan berikut: Cara Uji Linearitas Statistik nilai Sig. Deviation from Linearity dengan SPSS
Demikian pembahasan kita pada potensi kali ini perihal cara melaksanakan uji linearitas menggunakan grafik scatter-plot pada versi regresi linear sederhana dengan program SPSS. Selanjutnya, jika ada pertanyaan terkait materi di atas jangan sungkan untuk bertanya lewat kolom komentar di bawah ini. Terimakasih atas perhatiannya, selamat bekerja supaya sukses dan lancar untuk tugas simpulan anda.
[Kata Kunci Pencarian: Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS, Langkah-langkah Uji Linearitas dengan Gambar Grafik Scatter-Plot berserta Interpretasi atau Penjelasan Output SPSS, Uji Asumsi Linearitas pada Model Regresi Linear Menggunakan Teknik Grafik Scatter Plot dengan Program SPSS versi 21] – [Singgih Santoso. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo]
VIDEO Uji Linearitas Scatter-Plot dengan SPSS Serta InterpretasiSumber https://spssindo.blogspot.com
EmoticonEmoticon